HKBP Kembali Kobarkan Semangat Pekabaran Injil



Sekretaris Jenderal (Sekjen) HKBP, Pdt Mori Sihombing MTh (kiri) ketika menari bersama warga HKBP pada Pesta Zending (Pekabaran Injil) HKBP Distrik XXV Jambi di HKBP Kotabaru Jambi, Minggu (17/3). [SP/141]

[JAMBI] Misi Pekabaran Injil (PI) yang diemban gereja besar Batak, Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) tidak akan pernah terhenti kendati jumlah warga dan gereja HKBP terus bertambah. Misi PI HKBP harus terus dikobarkan karena pertambahan jumlah warga dan gereja HKBP selama ini belum sepenuhnya diikuti peningkatan pemahaman,  penghayatan dan pelaksanaan Injil. 

Warga HKBP di seluruh Indonesia dan dunia saat ini telah mencapai 5 juta jiwa. Kemudian jumlah gereja HKBP mencapai 3.657 unit. Namun pertambahan jumlah warga dan gereja HKBP tersebut belum sepenuhnya diikuti peningkatan pemahaman, penghayatan dan pelaksanaan Injil di seluruh warga HKBP. Kondisi demikian membuat peningkatan peran HKBP dalam PI ke seluruh lapisan masyarakat dan dalam pembangunan nasional kurang bisa dimaksimalkan. 

"Jumlah warga dan gereja HKBP sekarang ini sebenarnya menjadi kekuatan bagi HKBP dalam mengabarkan Injil seandainya seluruh warga HKBP benar-benar memiliki semangat PI seperti semangat PI yang dimiliki para misionaris Jerman. Namun karena semangat PI tersebut belum seperti yang diharapkan, maka HKBP belum sepenuhnya memanfaatkan potensi yang ada untuk memperluas jangkauan PI ke seluruh lapisan masyarakat. Bahkan peran HKBP mencerahkan kehidupan masyarakat Batak di daerah Batak sendiri belum bisa dimaksimalkan. Hal ini nampak dari masih adanya warga Batak penganut Kristen berperilaku melenceng dari nilai-nilai agama, moral, adat dan nilai-nilai sosial," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) HKBP, Pdt Mori Sihombing MTh didampingi Kepala Departemen Marturia (Kesaksian) HKBP, Pdt Marolop P Sinaga MTh pada Pesta Zending (Pekabaran Injil) HKBP Distrik XXV Jambi di Gereja HKBP Kotabaru Jambi, Minggu (17/3).

Pdt Marolop mengatakan, untuk mengikis gaya kehidupan yang mengabaikan nilai agama, sosial dan budaya tersebut di kalangan masyarakat, terutama warga masyarakat Batak, HKBP terus berusaha mengobarkan semangat PI. Semangat PI ini diharapkan bisa menjadi sumber motivasi bagi segenap umat Kristen, khususnya warga HKBP, sehingga mereka lebih mampu mengamalkan nilai-nilai Injil dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai Injil tersebut antara lain menolong sesama, menghindari perilaku hidup yang amoral, turut membantu pencegahan dan penanggulangan masalah-masalah sosial di tengah masyarakat.

Kepala Departemen Marturia HKBP Pdt Marolop P Sinaga MTh memberikan sambutan pada Pesta Zending (Pekabaran Injil) HKBP Distrik XXV Jambi di HKBP Kotabaru Jambi, Minggu (17/3/2013). [SP/141] 

Menurut Pdt Mori Sihombing, selama tiga hari mengadakan kunjungan dan melayani umat HKBP di Jambi, Dia merekam adanya gejala lunturnya semangat PI di kalangan warga HKBP di daerah itu. Hal itu tercermin dari belum maksimalnya partisipasi warga HKBP dalam mengikuti berbagai kegiatan HKBP.

“Berdasarkan data yang saya terima, warga HKBP di Jambi yang turut aktif berpartisipasi dalam segala kegiatan gereja hanya sekitar 41 %.Sisanya, sekitar 59 % kurang aktif dalam kegiatan gereja, termasuk dalam kegiatan PI. Banyak warga HKBP di Jambi yang mengaku Kristen, tetapi mereka belum sepenuhnya menjalankan tugas panggilan mereka untuk mengabarkan Injil,”katanya. 

Tugas PI, tambah Mori, tidak sekadar ikut berkebaktian, tetapi lebih dari itu. Tugas PI bagi setiap insan Kristen termasuk juga melaksanakan nilai-nilai kasih yang menjadi inti Injil Kristus dalam kehidupan sehari-hari.Perbuatan kasih tidak hanya berderma, tetapi juga menolong orang agar tidak terjerumus dalam perbuatan yang melanggar nilai-nilai sosial, moral dan agama.Tugas PI juga tidak sekadar membangun gedung gereja, tetapi juga membangun semangat setiap warga HKBP agar mampu dan mau menyampaikan Injil kepada keluarga dan masyarakat melalui perbuatan-perbuatan baik.

Dikatakan, kendala utama banyaknya warga HKBP tidak bisa mengemban misi karena kurangnya pembinaan warga sejak dini atau masa anak-anak dan remaja.Kemudian warga HKBP tidak bisa mengemban tugas PI karena jarak antara rumah tinggal dengan gereja yang begitu jauh.Kemudian di sekitar tempat-tempat permukiman warga HKBP tidak tidak mungkin dibangun gereja akibat situasi dan kondisi lingkungan masyarakat sekitar.

“Untuk membangkitkan semangat PI di kalangan warga HKBP ini, gereja HKBP di mana pun berada harus menggerakkan para rohaniawan dan pelayan memberitakan Injil ke tempat-tempat dimana pun warga jemaat mereka berada, termasuk di permukiman warga HKBP yang tidak memiliki rumah ibadah. Hal ini kita lakukan karena kita melihat gereja bukan bangunannya, tapi anggota jemaat itu sendiri,”katanya.

Warga jemaat HKBP Distrik XXV Jambi menari bersama para pendeta Pesta Zending (Pekabaran Injil) HKBP Distrik XXV Jambi di HKBP Kotabaru Jambi, Minggu (17/3/2013). [SP/141] 

Internal Zending 

Menurut Pdt Mori, melihat kenyataan di lapangan masih banyak warga HKBP belum maksimal melaksanakan PI, maka program PH HKBP saat ini bersifat internal mission (misi ke dalam). Artinya, HKBP mengutamakan PI ke dalam jemaat agar seluruh warga HKBP benar – benar mampu menjadi saksi Kristus melalui pemahaman, penghayatan dan pelaksanaan Injil dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian HKBP nantinya akan bisa menjadi saksi Kristus bagi masyarakat sekitar di manapun Gereja HKBP berdiri dan di mana pun warga HKBP berada. 

Melalui internal mission zending ini, lanjut Pdt Mori, seluruh warga HKBP diharapkan benar-benar menjalankan nilai-nilai Injil Kristus, menjadi agen-agen perubahan sosial dan benteng degradasi moral di mana pun mereka berada.

“Sasaran PI HKBP ini bukan hanya untuk warga, tetapi untuk masyarakat yang lebih luas.Melalui PI ini, HKBP mau memperlengkapi seluruh warga agar menjadi pemberita-pemberita Injil, baik melalui penyiaran Firman Tuhan maupun melalui pengamalan Injil di dlingkunagn mereka tinggal,”katanya. (Warna/Rds) Sumber : Dok St R Saragih, Jambi, Minggu, 17 Maret 2013).

HKBP Jambi Bangun Perkampungan Kristen



Para sesepuh (penatua) HKBP Resort Kotabaru Jambi (kanan) menari ketika hendak menyematkan ulos (kain tradisional khas Batak) kepada Keluarga Ketua Badan Diakonia Sosial (BDS) HKBP Resort Kotabaru, Kota Jambi, St LM Lubis dan isteri (kiri) pada Pesta Gotilon (Panen) HKBP Resort Kotabaru, Kota Jambi, Minggu (14/10/2012). [SP/141] 

[JAMBI] Meningkatnya jumlah warga Kristen asal Sumatera Utara di Kota Jambi dan sekitarnya membuat kebutuhan perumahan dan rumah ibadah bagi mereka semakin sulit. Pembangunan perumahan dan rumah ibadah di Kota Jambi cenderung sulit karena keterbatasan wilayah yang diperuntukkan bagi permukiman dan rumah ibadah kaum Nasrani di daerah tersebut.

Mengantisipasi peningkatan kebutuhan perumahan dan rumah ibadah tersebut, Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Resort Kotabaru, Kota Jambi melakukan terobosan membangun komplek permukiman dan rumah ibadah bagi warga HKBP di daerah itu mulai tahun ini.

Untuk tahap pertama, HKBP Resort Kotabaru, Kota Jambi telah menyiapkan areal permukiman dan rumah ibadah sekitar 12 hektare (ha), yakni di Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muaraojambi, sekitar 10 Km dari Kota Jambi.

Penjualan kapling perumahan tersebut dimulai pada Pesta Panen/Syukuran HKBP Resort Kotabaru, Kota Jambi, Minggu (14/10). Harga satu kapling perumahan tersebut dengan ukuran tanah 400 meter persegi hanya Rp 51 juta. Setiap keluarga hanya bisa membeli satu kapling.

Ketua Badan Diakonia HKBP Resort Kotabaru, Kota Jambi, St LM Lubis pada kesempatan tersebut menjelaskan, pembangunan komplek permukiman dan rumah ibadah warga HKBP tersebut dilakukan sebagai salah satu wujud peningkatan pelayanan sosial kepada warga HKBP di daerah itu.

Selama ini Gereja-gereja di Jambi, termasuk HKBP belum memperhatikan kesulitan permukiman dan rumah ibadah umat Kristen yang banyak tinggal di daerah-daerah pinggiran Kota Jambi dan di kawasan-kawasan pusat pertumbuhan ekonomi baru di daerah tersebut.  
   
Saat ini,lanjut LM Lubis, masih banyak umat Kristen, termasuk warga HKBP Jambi yang memiliki kebun sawit di daerah Sungai Gelam dan Petaling, Kabupaten Muarojambi tidak memiliki rumah. Mereka masih banyak yang mengontrak rumah di Kota Jambi. Kemudian warga HKBP di Kabupaten Muarojambi itu juga tidak memiliki rumah ibadah karena sulit memperoleh izin membangun rumah ibadah.

“Karena itu, kita menyediakan komplek permukiman khusus bagi mereka, sehingga mereka juga mudah membangun rumah ibadah di sekitar permukiman,”katanya.

Menurut LM Lubis, pihaknya terus meningkatkan pelayanan sosial agar seluruh warga HKBPdi Jambi bisa hidup lebih mandiri dan sejahtera. Saat ini HKBP di daerah itu telah memiliki lembaga koperasi yang siap membantu warga HKBP dalam mengatasi kesulitan modal usaha. Selain itu HKBP Jambi juga telah menyediakan beasiswa bagi anak-anak yang berprestasi dari warga HKBP berekonomi lemah.

Sementara itu, Pendeta (Pdt) HKBP Resort Kotabaru, Kota Jambi, Pdt Pdt Victor Ambarita STh pada ibadah syukuran tersebut mengatakan, Gereja sekarang ini harus meningkatkan kepedulian terhadap pemenuhan kebutuhan warga jemaatnya. Hal itu penting agar seluruh warga jemaat dari setiap Gereja bisa hidup sejahtera.

“Kesejahteraan warga jemaat berpengaruh besar terhadap kemajuan pembangunan Gereja. Bila ekonomi warga jemaat kuat dan kehidupan sosial serta kerohanian mereka terbangun dengan baik, maka mereka juga akan lebih mampu memberikan kontribusi bagi pengembangan gerejanya. Baik pengembangan gereja secara fisik,maupun pengembangan kegiatan gereja untuk Pekabaran Injil,”katanya. 

Sementara itu Pesta Gotilan (Panen) HKBP Resort Kotabaru Kota Jambi yang dilangsungkan selama dua hari, Sabtu – Minggu (13-14/10) berlangsung meriah. Pesta tersebut diisi dengan tari-tarian tradisional Batak untuk pengumpulan dana pembangunan berbagai fasilitas pelayanan sosial HKBP Resort Kotabaru Jambi. Turut memeriahkan pesta tersebut, penyanyi Batak, Trio Santana dari Jakarta dan Trio Embas dari Jambi. (Warna/Rds) (Sumber : Dok. : St R Saragih, Jambi, Senin, 15 Oktober 2012)