Seluruh Umat Beragama di Indonesia Ingin Suasana Damai



Forum Lintas Agama Kota Jambi menggelar aksi damai mengecam teror bom bunuh diri di Kota Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur. Aksi tersebut berlangsung di  Tugu Juang, Sipin Ujung, Kota Jambi, Selasa (15/5/2018) malam. (Foto : Warna/Rds)

(Warna/Jambi) – Ketakutan mewarnai kehidupan umat beragama di Indonesia menyusul teror bom bunuh diri di tiga gereja, Mapolresta Kota Surabaya dan rumah susun sewa (rusunawa) Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur, Minggu – Senin (13  - 14/5/2018). Keresahan umat beragama juga semakin meningkat ketika aksi teror tersebut merembet ke Tanjungbalai, Sumatera Utara dan Pekanbaru, Riau.

Menyikapi aksi teror bom yang menewaskan sebanyak 28 orang dan melukai 57 orang tersebut, berbagai kelompok masyarakat dan forum umat Bergama di berbagai daerah mengecam aksi teror bom bunuh diri tersebut. Kecaman muncul karena aksi teror tersebut menghilangkan nyawa orang-orang yang tidak berdosa.

Kecaman dan keprihatinan terhadap teror bom bunuh diri di Kota Surabaya dan daerah lain di Indonesia tersebut juga disampaikan berbagai kelompok masyarakat dan forum kerukunan beragama di Jambi. Umat beragama di Jambi mengecam aksi teror bom tersebut karena merasa bahwa umat beragama di Indonesia saat ini ingin hidup dalam kedamaian.

Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Jambi mengutuk keras aksi terorisme yang melakukan serangkaian bom bunuh diri di Surabaya Sidoarjo, Jawa Timur. Teror bom bunuh diri tiga gereja di Kota Surabaya dan rumah susun sewa (rusunawa) Sidoarjo, Minggu (13/5/2018) dan Mapolresta Surabaya, Senin (14/5/2018) dinilai perbuatan biadab dan tidak berperikemanusiaan.

Pernyataan tersebut disampaikan Ketua FKUB Provinsi Jambi, Arman Safaat ketika mengadakan jumpa pers menyikapi teror bom bunuh diri Surabaya di Kota Jambi, Senin (14/5/2018). Turut hadir pada jumpa pers tersebut, perwakilan dari berbagai agama, yakni HM Aminullah (Islam), Pdt Tampak Hutagaol, MTh (Kristen Protestan), Gregorius Langgeng (Katolik), Dewa Ketut Hastina (Hindu), Bhadra Putra (Budha) dan Bemy (Konghuchu).

Arman Safaat pada kesempatan tersebut mengatakan, FKUB Jambi atas nama seluruh umat beragama di Jambi turut berbelasungkawa atas tewasnya korban bom bunuh diri di Surabaya. Seluruh korban bom bunuh diri di Surabaya diharapkan tetap tabah. FKUB Jambi juga menyerukan agar seluruh umat bergama di Provinsi Jambi merapatkan barisan melawan penyebaran paham radikalisme dan terorisme.

Selain itu, lanjut, Arman Safaat, FKUB Jambi juga meminta pemerintah memastikan adanya pemulihan yang memadai bagi korban bom bunuh diri dan keluarganya. Pemulihan tersebut termasuk penegakan hukum, pelayanan negara dan jaminan keamanan selanjutnya.

“FKUB Jambi juga mendukung aparat keamanan mengungkap pelaku dan membongkar motif di balik aksi bom bunuh diri tersebut. Kami juga meminta masyarakat agar selektif dalam mengakses informasi yang beredar dan tidak menyebarkan foto dan/atau video korban serta pemberitaan hoax terkait peristiwa tersebut,”katanya.

Arman Safaat mengajak masyarakat Provinsi Jambi membentengi diri dari aksi intoleransi, radikalisme dan terorisme dengan memperkuat peran seluruh elemen masyarakat dan menjaga kerukunan hubungan antarumat beragama.

“Kami meminta seluruh elemen masyarakat tidak bermain-main dengan isu intoleransi, radikalisme, dan terorisme dengan memberi ruang inkubasi yang kondusif bagi apara teroris melakukan aksi kekerasan di Indonesia,”katanya.

Sementara itu Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia Wilayah (PGIW) Provinsi Jambi, Pdt Tampak Hutagaol, MTh meminta seluruh umat Kristen di Provinsi Jambi tetap tenang namun tetap waspada menyusul serangan bom bunuh diri di tiga gereja di Kota Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018).

“Umat Kristen di Jambi kami harapkan tidak sampai panik. Kegiatan peribadahan di gereja-gereja di Jambi juga diharapkan dapat dilaksanakan sebagaimana biasa,"katanya.

Untuk mencegah aksi teror bom, lanjut Tampak, umat Kristen di Jambi diharapkan melakukan pemantauan terhadap orang tak dikenal yang memasuki areal gereja. Selain itu, koordinasi dengan aparat keamanan juga harus tetap dilakukan. ,”katanya.

Perbuatan Keji

Sementara itu Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi juga mengecam aksi bom bunuh diri di Surabaya dan Sidoarjo. Pada pertemuan yang dihadiri tokoh-tokoh dan pimpinan FKUB Kota Jambi dan Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Jambi, M Fauzi, FKUB Kota Jambi dan Pemkot Jambi atas nama umat beragama serta segenap lapisan masyarakat Kota Jambi menyatakan perbuatan teror bom bunuh diri di Surabaya dan Sidoarjo tidak berperikemanusiaan.

“Kami mengecam aksi teror bom bunuh diri di tiga gereja, Mapolresta Surabaya dan rusunawa Sidoarjo. Teror bom bunuh diri tersebut perbuatan keji yang dilakukan orang yang tidak beragama. Kami juga menyampaikan rasa bela sungkawa yang sedalam-dalamnya kepada para korban dan keluarga korban bom bunuh diri tersebut,” Ketua FKUB Kota Jambi, Husin Abdul Wahab ketika membacakan pernyataan bersama.

Husin Abdul Wahab lebih lanjut mengatakan, umat Bergama di Kota Jambi juga mendukung sepenuhnya upaya pemerintah dan aparat keamanan untuk mengusut tuntas tindakan terorisme tersebut.

“Kami juga mengajak seluruh warga Kota Jambi menahan diri, tidak mudah terprovokasi serta terus menggalang solidaritas kemanusiaan. Seluruh umat beragama di Kota Jambi juga diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman terorisme dengan tetap memelihara kerukunan antar umat beragama demi terciptanya toleransi yang lebih baik,”katanya.
Forum Lintas Agama Kota Jambi menggelar aksi damai mengecam teror bom bunuh diri di Kota Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur. Aksi tersebut berlangsung di  Tugu Juang, Sipin Ujung, Kota Jambi, Selasa (15/5/2018) malam. (Foto : Warna/Rds)

Seribu Lilin

Sementara itu ratusan warga masayakat dan kalangan mahasiswa yang tergabung dalam Forum Lintas Agama Kota Jambi menggelar aksi solidaritas dan doa bersama untuk korban bom bunuh diri Surabaya dan Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur di Tugu Juang, Sipin Ujung, Kota Jambi, Selasa (15/5/2018) malam.

 Pada kesempatan tersebut mereka melakukan aksi penyalaan 1.000 lilin sebagai wujud tanda berduka atas tewasnya puluhan orang tak berdosa pada rentetan aksi teror bom bunuh diri di Surabaya, MInggu – Senin (13 – 14/5/2018). Selain itu warga masyarakat lintas agama di Kota Jambi itu juga melakukan orasi, baca puisi dan seruan bertema kebangsaan, antiterorisme dan antiradikalisme.

Koordinator Forum Lintas Agama Kota Jambi, Koko pada kesempatan tersebut menyatakan kecaman mereka terhadap pelaku maupun actor intelektual di balik aksi teror bom di tiga gereja dan Mapolrestabes Surabaya maupun di rumah susun sewa (rusunawa) Sidoarjo.

“Kami mengecam keras para pelaku teror bom yang mencoba memecah belah bangsa. Perbuatan yang menewaskan orang-orang tidak berdosa tersebut merupaka perbuatan keji, tidak berperikemanusiaan. Karena itu seluruh masyarakat Indonesia dari berbagai agama harus bersatu melawan teroris,”tegasnya.  (Warna/Rds)