Ephorus HKBP 2016 – 2020, Pdt Darwin Lumbantobing. (Foto:Depkom HKBP)
Sekretaris Jenderal HKBP 2016 – 2020, Pdt Dr David Farel Sibuea, DMin.
(Foto:Depkom HKBP)
(Warna/Jambi) – Suksesi atau
pergantian kepemimpinan kerap menimbulkan perpecahan atau konflik di suatu
masyarakat, tak terkecuali suksesi kepemimpinan di tengah umat
Kristen/Nasrani/Gereja. Sudah sering terjadi perpecahan di tengah gereja hanya
gara-gara pemilihan pemimpin.
Bahkan suksesi di tengah gereja bisa
menimbulkan perpecahan dan aksi anarkis hingga ke tingkat jemaat seperti
terjadi di lingkungan Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) puluhan tahun silam
(1992 dan 1998). Berbagai gereja di Tanah Air, termasuk di Tanah Batak juga
mengalami perpecahan sebagai buntut adanya ketidak - puasan dalam suksesi
kepemimpinan.
Buruknya dampak konflik suksesi di
tengah gereja tersebut selama ini membuat warga gereja dan para rohaniawannya
mulai berupaya menjaga kedamaian dalam proses suksesi. Hal itulah yang
dilakukan HKBP dalam suksesi atau pemilihan Ephorus dan Sekretaris Jenderal
(Pimpinan Pusat) pada September 2016.
Menjelang pemilihan Ephorus dan
Sekjen HKBP periode 2016 – 2020 tersebut,
seorang relawan yang juga bisa disebut pejuang damai HKBP, Gandi Parapat cukup
getol atau intensif menyuarakan Pemilihan Ephorus Damai di HKBP.
Koordinator Pusat Monitoring Politik
dan Hukum Indonesia (PMPHI) tersebut mengharapkan pemilihan HKBP, pada Synode
Godang (Sidang Raya) ke-68 HKBP di Gedung Auditorium HKBP Seminarium Sipoholon
Kabupaten, Tapanuli Utara (Taput) 12 - 18 September 2016 terbebas dari
kepentingan politik. Pemilihan pimpinan tertinggi Gereja HKBP sedunia itu harus
disikapi dengan kepala dingin.
"Kami jemaat gereja HKBP mengingatkan
calon yang bersaing menjadi Ephorus HKBP mengingat sejarah memalukan akibat
perebutan pucuk pimpinan HKBP, belasan tahun silam. Jangan sampai terulang
kericuhan yang bisa merembet ke setiap daerah. Itu semua terjadi karena
kekuasaan," katanya.
Anggota pemuda gereja HKBP Pusat di
Sipoholon, Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Luhut Pangaribuan mengatakan, para generasi muda HKBP juga mengharapkan
pemilihan Ephorus HKBP dilakukan secara terbuka, dan tidak ditunggangi
kepentingan politik.
"Kami akan mengawasi proses
pemilihan Ephorus HKBP. Tujuan kami positif, karena menginginkan HKBP ini tetap
menjadi bagian yang menyebarkan kebaikan buat masyarakat, khususnya
jemaat," sebutnya.
Bergandeng Tangan – Ephorus HKBP 2016 – 2020, Pdt Darwin Lumbantobing (dua dari kanan) dan
Sekretaris Jenderal (Sekjen) HKBP 2016 – 2020, Pdt Dr David Farel Sibuea, DMin
(dua dari kiri) bergandeng tangan dengan para pimpinan HKBP pada Synode Godang
(Sidang Raya) HKBP ke-63 di Gedung Auditorium HKBP Seminarium Sipoholon
Kabupaten, Tapanuli Utara (Taput), Kamis, 15 September 2016. (Foto:Depkom HKBP)
Harapan Gandi Parapat dan Pemuda HKBP
tersebut mengenai suksesi Ephorus HKBP yang damai yang juga merupakan harapan
seluruh umat HKBP di dunia akhirnya terwujud juga. Pemilihan Ephorus HKBP yang
diikuti para calon, yakni Pdt Ramlan Hutahaean, Pdt Darwin Tobing, Pdt David Farel
Sibuea, Pdt Saut Sirait dan Pdt Robin Butar-butar pun berlangsung tertib, aman
dan lancar.
Melalui pemilihan yang berlangsung
secara demokratis dan terbuka, Kamis (15/9/2016), Synode Godang HKBP akhirnya
berhasil memilih Pdt Darwin Lumbantobing menjadi Ephorus HKBP menggantikan Ephorus
HKBP sebelumnya, Pdt Willem TP Simarmata MA. Kemudian Pdt Dr David Farel
Sibuea, DMin menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) HKBP menggantikan Pdt Mori
Sihombing.
Pdt Dr Darwin Lumbantobing yang
terpilih menjadi Ephorus HKBP ke-15 berhasil meraih 924 suara dari sekitar 1.572
suara. Sedangkan calon lainnya, Pdt Dr Robinson Butarbutar meraih 641 suara. Sedangkan
Pdt Dr David Farel Sibuea yang selama ini pernah menjabat Praeses HKBP Distrik
XXV Jambi dan Praeses HKBP Distrik Batam terpilih menjadi Sekjen HKBP le-11 dengan
perolehan 770 suara, mengunguli calon lainnya, Pdt Maulinus Siregar STh dengan
perolehan 744 suara. Pemilihan Ephorus dan Sekjen HKBP tersebut diikuti 1.578 orang
sinodestan 30 distrik sedunia.
Ephorus HKBP terpilih Pdt Darwin
Lubantobing dan Sekjen HKBP terpilih, Pdt Dr David Farel Sibuea, dilantik pada ibadah Minggu (18/9/2016) di
HKBP Pearaja, Tarutung, Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Pelantikan dilaksanakan bersama dengan
terhadap lima orang pucuk pimpinan HKBP (Kepala Departemen) dan 30 orang
Praeses HKBP.
Pelantikan Ephorus dilakukan pendeta tertua aktif, Pendeta Resort
HKBP Parapat, Pdt Anggiat Hutauruk STh (64). Setelah dilantik menjadi Ephorus HKBP, Pdt
Darwin Lumbantobing selanjutnya melantik pelantikan Sekjen HKBP, Pdt Dr Dacid
Farel Sibuea, lima Kepala Departemen HKBP dan 30 orang Praeses HKBP.
Pelantikan Ephorus, Sekjen dan para
pimpinan HKBP turut dihadiri mantan Ephorus Emeritus Pdt DR S.A.E. Nababan, mantan
Ephorus Willem TP Simarmata dan mantan Sekjen Pdt Mori Sihombing. Turut hadir
pada pelantikan itu, Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan, Wakil Bupati Taput,
Mauliate Simorangkir, Bupati Humbang Hasundutan, Dosmar Banjarnahor dan Bupati Samosir,
Rapidin Simbolon.
Khotbah Perdana
Pada ibadah pelantikan tersebut, Ephorus
baru HKBP, Pdt Darwin Lumbantobing sekaligu menyampaikankhorbah perdananya sebagai
Ephorus. Dalam khotbahnya, Pdt Darwin Lumbantobing mengatakan, keadilan,
kejujuran jangan dihempang serta jangan ditutupi, tetapi harus diperjuangkan.
Ephorus HKBP baru tersebut juga
mengatakan bahwa HKBP adalah HKBP, lembaga keumatan terbesar di Asia. HKBP tidak
bisa dimakanai dalam hal politik, dan HKBP juga tidak bisa dicampuri oleh
pemerintah, karena pelaksanaan sinode godang merupakan memilih pimpinan dan
dibimbing roh kuasa Tuhan.
Ephorus mengajak seluruh umat HKBP kembali
ke jalan yang benar melihat situasi sekarang. Yang terjadi sudahlah dan jangan
terulang kembali. Maka umat HKBP di seluruh dunia harus terus menguatkan barisan
menjalankan tugas panggilan HKBP.
“Pulanglah marilah kita membangun
HKBP kembali. Kalau tidak bisa mengasihi saudaramu bantulah melalui kasih.
Bersatu kita melalui kasih Tuhan yang menyayangi umatnya, di dalam nama Tuhan
Yesus Kristus,”katanya.
Menjadi Berkat
Melalui suksesi Pimpinan Tertinggi
HKBP yang berlangsung damai dan penuh
persaudaraan tersebut, HKBP diharapkan mampu mengemban tugas “Menjadi Berkat
Bagi Dunia” seperti yang telah ditetapkan pada Synode Godang HKBP ke-62 tahun 2014.
Sesuai dalam Agenda Amandemen Aturan
dan Peraturan 2002, HKBP ditetapkan memiliki visi “Menjadi Berkat bagi Dunia.” Visi tersebut
diharapkan membawa perubahan besar bagi HKBP. Melalui visi tersebut HKBP akan
terus berupaya mencapai misi untuk meningkatkan tugas dan peran HKBP di
tengah-tengah gereja dan masyarakat baik di tingkat lokal, nasional, dan
internasional.
Melalui visi tersebut, HKBP tidak
lagi hanya melakukan misi Pekabaran Injil dan Pelayanan hanya ke dalam, tetapi
juga ke luar untuk mewujudkan misi Allah yang lebih luas di dunia ini. Keberhasilan
HKBP mengemban tugas mendasar tersebut akan memberikan makna gereja yang
sesungguhnya di tengah kehidupan masyarakat, yaitu “ekklesia”, artinya dipanggil
ke luar dari kegelapan untuk memberitakan kasih karunia Tuhan, yaitu Terang
Injil.
“Menjadi berkat bagi dunia tentu
harus didukung dengan pemberdayaan seluruh sumber daya warga jemaat dan pelayan
HKBP untuk bersama-sama mempersembahkan talenta dan potensi diri masing-masing
di atas prinsip menjadi garam dan terang dunia”. (Warna/Rds/Dari Berbagai Sumber)
0 Response to "Belajar Suksesi Damai di Tengah Gereja dari Pemilihan Ephorus HKBP 2016"
Posting Komentar