Anak-anak Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2, SMPN 10 dan SMPN 14 Kota Jambi semangat tampil membacakan liturgi (Firman Allah) pada perayaan Natal koalisi ketiga sekolah itu di Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Kota Jambi, Selasa (15/12/2016). (Foro : Warna/Rds)
(JAMBI/Warna) - Suasana tegang cukup terasa memasuki musim perayaan Natal di Kota Jambi akibat ketatnya pengamanan menjelang dan hingga perayaan Natal di berbagai Gereja di kota itu.Pengamanan berlapis yang dilakukan aparat keamanan di setiap gereja dan jalan raya membuat umat Kristiani sedikit kurany merasa nyaman menghadiri perayaan Natal di gereja masing-masing.
Namun berkat dukungan masyarakat Jambi terhadap keamanan perayaan Natal disertai pola pengamanan Natal yang bersifat persuasif, perayaan Natal di Jambi mulai dari Malam Natal, Sabtu (24/12/2016) hingga Hari Natal, Minggu (25/12/2016) berlangsung aman dan tertib. Menyikapi perayaan Natal yang aman, tertib dan khidmat tersebut, umat
Kristiani di Provinsi Jambi pun memberikan kepada masyarakat dan jajaran
keamanan.
“Salutlah sama
pengertian warga masyarakat Jambi yang turut mendukung tertibnya perayaan Natal
di Jambi. Dukungan masyarakat Jambi tersebut membuat perayaan Natal di berbagai
gereja di Jambi berlangsung aman, tertib dan khidmat. Kami mengharapkan suasana
kondusif dan aman yang tercipta pada perayaan Natal di Jambi ini bisa berlangsung
hingga ibadah perayaan akhir tahun, Sabtu (31/12/2016) hingga Tahun Baru, Minggu
(1/1/2017),”kata seorang anggota Majelis Jemaat Gereja Kristen Protestan
Simalungun (GKPS) Jambi, Rosenman Saragih seusai perayaan Natal di
GKPS Jambi, Minggu (25/12/2016).
Menurut
Rosenman, ibadah perayaan Natal di berbagai gereja di Kota Jambi mulai Sabtu
(24/12) hingga Minggu (25/12) berlangsung tertib dan aman. Seluruh umat Kristen
di Jambi yang memadati seluruh gereja bisa mengikuti ibadah Natal dengan
khidmat dan tertib. Rangkaian ibadah Natal di GKPS Jambi, Huria Kristen
BatakProtestan (HKBP) Kotabaru mulai Sabtu malam – Minggu siang pun berjalan
lancar, aman dan khidmat.
“Suasana Natal
yang aman dan damai tersebut tak terlepas dari sikap saling menghargai dan menghormatu
antarumat bergama di Jambi. Ketika arus lalu lintas di komplek gereja Kotabaru
pada saat perayaan Natal, warga tidak banyak yang melalui jalur tersebut,
sehingga kepadatan lalu lintas data dikurangi. Kemudian pengamanan berlapis
yang dilakukan aparat keamanan juga tidak membuat jemaat tegang, karena
pengamanan mengutamakan pola persuasif,”katanya.
Peraayaan Natal di GKPS Kotabaru Jambi tidak hanya bersifat seremonial dan menyuguhkan pentas hiburan rohani. Jemaat GKPS Jambi juga melakukan aksi kasih Natal dengan memberikan bingkisan kebutuhan pokok kepada warga miskin sekitar gereja, Jumat (23/12/2016). (Foto : Warna/Rds)
Pantau Natal
Sementara itu
Gubernur Jambi, Zumi Zola, Kapolda Jambi, Brigjen Pol Yazid Fanani dan Wali
Kota Jambi, Syarif Fasha turut memantau ibadah perayaan Natal di berbagai
gereja di Kota Jambi, Sabtu (24/12/2016) malam. Zumi Zola mengapresiasi terciptanya
suasana Natal yang kondusif di Kota Jambi dan di daerah kabupaten.
“Terima kasih
kepada segenap umat beragama dan masyarakat Jambi yang turut mendukung situasi
kondusif, sehingga perayaan Natal di Jambi bisa berlangsung aman dan tertib.
Situasi kondusif ini saya harapkan tetap tercipta hingga Tahun Baru
nanti,”katanya.
Lintas Agama
“Kebersamaan
dan saling pengertian tokoh lintas agama dan segenap umat beragama di Jambi ini
saya harapkan tetap tercipta. Hal itu penting agar perayaan – perayaan Natal
yang masih ada di Jambi, seperti Natal Oikumene, Rabu (28/12) serta perayaan
akhir tahun dan tahun baru di Jambi tetap aman dan tertib,”kata Gubernur Jambi,
Zumi Zola di Jambi, Senin (26/12/2016).
Zumi Zola
mengapresiasi sikap umat beragama dan masyarakat di Jambi yang tidak terpancing
terkait penyebaran informasi dan gambar di media sosial tentang adanya lafal
atau tulisan nama Allah berbahasa Arab pada hiasan Natal di salah satu hotel
berbintang di Kota Jambi. Penyebaran informasi
dan gambar hiasan natal yang mengandung bahasa Arab tersebut sempat memancing
rekasi organisasi masyarakat. Kasus hiasan natal yang bertuliskan bahasa Arab
tersebut pun membuat hotel berbintang tersebut terpaksa ditutup sejak Sabtu
(24/12/2016).
Menurut Zumi
Zola, mencegah terjadinya salah paham di tengah umat beragama terkait kasus
bahasa Arab pada hiasan Natal di hotel berbintang tersebut, pihaknya sudah
mengadakan pertemuan tokoh-tokoh lintas agama dan organisasi masyarakat di
Jambi. Pada pertemuan tersebut sudah disepakati bahwa kasus tulisan kata Allah
berbahasa Arab dalam hiasan Natal di hotel berbintang tersebut diserahkan
kepada pihak kepolisian. Warga masyarakat dan umat beragama tidak perlu
terprovokasi terkait kasus tersebut.
“Seluruh tokoh
lintas agama dan organisasi masyarakat di Jambi sudah sepakat bahwa masalah tulisan
nama Allah berbahasa Arab pada hiasan Natal di salah satu hotel berbintang
Jambi ini diserahkan sepenuhnya kepada pihak penegak hukum dan dikawal secara
bersama-sama. Ini adalah cobaan bagi kita semua, kita berharap agar otak pelaku
dapat segera ditemukan,”katanya.
Zumi Zola
meminta seluruh umat dan pimpinan umat Bergama di Provinsi Jambi tidak mudah
terprovokasi intrik-intrik kelompok tertentu yang ingin menciptakan konflik
antarumat beragama di daerah itu selama perayaan Natal hingga malam Tahun Baru.
Jika ada oknum-oknum ataupun kelompok tertentu yang berupaya mengadu – domba
umat beragama, hal tersebut hendaknya dilaporkan kepada aparat keamanan.
“Saya meminta masyarakat
dan umat beragama di Jambi tidak mudah terprovokasi dan terpancing emosi akibat
adanya upaya pihak atau kelompok tertentu yang mencoba memancing konflik umat
beragama dengan berbagai cara. Kalau ada pihak yang melakukan berbagai upaya
untuk memancing konflik di tengah masyarakat selama Natal hingga Tahun Baru
nanti, saya meminta warga segera melaporkannya kepada aparat keamanan,”tegas
Zumi Zola di Jambi, Senin (26/12/2016) terkait temuan adanya penulisan nama Allah berbahasa
Arab pada hiasan pohon Natal di salah satu hotel berbintang di Kota Jambi.
Zumi Zola mengatakan
Pemerintah Provinsi Jambi sangat mendukung penuh agar kasus hiasan Natal di
hotel berbintang Kota Jambi tersebut segera diselesaikan secepatnya. Selain itu
Dia juga meminta semua pihak di Jambi dapat menjaga suasana agar tetap kondusif
selama Natal hingga Tahun Baru.
“Jangan sampai
Jambi yang tenang menjadi gaduh. Kita harus menahan diri dan menjaga suasana
Jambi tetap kondusif,"tambahnya.
Sementara itu
Kapolda Jambi Brigjen Pol Yazid Fanani mengatakan, pihaknya sudah memeriksa
belasan orang terkait kasus temuan penulisan nama Allah berbahasa Arab pada
hiasan Natal di hotel berbintang Kota Jambi tersebut. Pihak manajemen hotel dan
orang yang menyebarkan gambar hiasan Natal tersebut ke media sosial juga turut
diperiksa.
“Kami akan
menangani kasus hiasan Natal ini secepatnya. Karena itu kami harapkan semua
pihak dapat sama - sama melihat kasus ini dengan arif dan jernih, tidak
terpancing. Saya juga meminta meminta dukungan semua pihak agar kasus ini
segera terselesaikan,”katanya.
Jajaran
kepolisian di Provinsi Jambi sendiri mengerahkan kekuatan penuh mengamankan perayaan
Natal 2016 hingga Tahun Baru 2017. Pengamanan Natal dan Tahun Baru dilakukan
ekstra ketat di daerah itu untuk menutup celah aksi teror, khususnya teror pada
pelaksanaan ibadah perayaan natal, akhir tahun dan tahun baru di rumah-rumah
ibadah.
“Untuk mencegah
terjadinya gangguan keamanan, ketertiban dan kekacauan lalu lintas selama
perayaan Natal 2016 hingga Tahun Baru 2017 di Jambi, jajaran Polda Jambi yang
memiliki 10 kepolisian sektor (Polres) menerjunkan 1.800 orang personil.
Kemudian Polda Jambi juga membentuk sekitar 200 unit pos komando (posko)
pengamanan Natal dan Tahun Baru di 10 polres,”kata Kapolda Jambi Brigjen Pol
Yazid Fanani kepada wartawan seusai gelar pasukan pengamanan Natal dan Tahun
Baru dengan sandi Operasi Lilin 2016 di Polda Jambi, Kamis (22/12/2016) sore.
Dijelaskan,
pasukan pengamanan Natal dan Tahun Baru di Jambi merupakan gabungan dari unsure
kepolisian, TNI dan dinas instansi terkait di daerah itu. Sekitar 1.350 orang
atau 75 % personil pasukan pengamanan Natal dan Tahun Baru di daerah itu
berasal dari kepolisian. Sedangkan sisanya 450 orang atau 25 % berasal dari TNI
dan dinas instansi terkait. Selain itu pasukan pengamanan natal dan tahun baru
di Jambi juga diperkuat puluhan anjing pelacak. Anjing pelacak dikerahkan untuk
mengantisipasi terror bom.
Pasukan
pengaman Natal dan Tahun Baru di Jambi, lanjut Yazid Fanani disiagakan di
lapangan mulai Jumat (23/12/2016) hingga Minggu (1/1/2017). Setiap posko natal dan
tahun baru di daerah itu diperkuat 30 orang personil. Kemudian pasukan
pengamanan natal dan tahun baru dari jajaran kepolisian, khususnya pasukan
penjinak bom atau Gegana Polda Jambi dikerahkan melakukan patroli dan
sterilisasi rumah ibadah atau gereja dan bandara.
“Prioritas pengamanan
kami lakukan di komplek rumah ibadah, bandara, terminal, perbankan dan pusat – pusat
keramaian keramaian seperti tempat wisata dan pusat perbelanjaan. Posko
pengamanan natal dan tahun baru sudah didirikan di tempat-tempat yang
membutuhkan pengamanan tersebut,”katanya.
Sementara itu
Kapolresta Jambi, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Bernard Sibarani
mengatakan, pihaknya sudah menerjunkan sekitar 1.000 orang personil gabungan
mengamankan Natal dan Tahun Baru di Kota Jambi, mulai Kamis (22/12/2016). Jumlah
posko pengamanan natal dan tahun baru yang didirikan di Kota Jambi sebanyak 10
unit. Posko tersebut berada di komplek gereja Kotabaru dan Pasar, bandara
Sultan Thaha Syaifuddin (STS), terminal bus Alam Barajo dan pusat perbelanjaan
Pasar, Kota Jambi.
“Pasukan
pengamanan natal dan tahun baru di Kota Jambi tidak hanya siaga di posko, tetapi
juga ada yang melakukan patroli selama 24 jam. Pasukan pengamanan natal dan tahun baru juga kami siagakan di
gereja-gereja yang berada di pinggiran kota atau di luar komplek gereja
Kotabaru dan Pasar,”katanya.
Natal Daerah
Perayaan Natal di beberapa daerah kabupaten dan kota di Jambi pun mendapatkan pengamanan ekstra. Wilayah
Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi yang berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat
(Sumbar) dan merupakan jalur utama lintasan Jawa – Sumatera termasuk kategori
rawan keamanan, khususnya menghadapi susana perayaan natal dan tahun baru.
Menyikapi kondisi tersebut tersebut, jajaran kepolisian di Bungo melakukan
pengamanan Natal 2016 dan Tahun Baru 2017 secara dini dan maksimal.
“Untuk itu, selain
menerjunkan sekitar 300 orang anggota, Polres Bungo juga mengerahkan beberapa
ekor anjing pelacak untuk mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru. Anjing
pelacak dikerahkan mengendus aksi-aksi teroris di rumah ibadah, bus dan pusat
keramaian. Kemudian anggota polisi di Bungo juga siaga di puluhan pos komando
(posko) dan melakukan patroli 24 jam selama Operasi Lilin Siginjai 2016, Kamis
(22/12/2016) hingga Minggu (1/1/2017),”kata Kapolres Bungo, Ajun Komisaris Besar
Polisi (AKBP) Asep Amar Permana kepada wartawan seusai apel siaga Operasi Lilin
Siginjai 2016di markas Polres Bungo, Kota Muarabungo, Jambi, Kamis (22/12/2016).
Dikatakan,
pengamanan Natal dan Tahun Baru di Bungo perlu dilakukan secara dini dan
maksimal karena daerah itu memiliki cukup banyak titik rawan sosial dan
kriminalitas. Sekitar 20 rumah ibadah atau
gereja di Kabupaten Bungo tersebar di daerah-daerah transmigrasi yang jauh dari
Kota Muarabungo. Karena itu pengamanan rumah ibadah di Bungo membutuhkan jumlah
personil yang cukup banyak.
Asep Amar
Permana lebih lanjut mengatakan, Kabupaten Bungo juga termasuk daerah rawan
kriminalitas karena daerah itu berbatasan langsung dengan Sumatera Barat dan
merukapan jalur utama lintasan Jawa – Sumatera melalui Jalan Lintas Sumatera
(Jalinsum).
“Menghadapi Natal dan Tahun Baru, kami sudah
melakukan deteksi dini dan upaya preventif atau pendekatan sosilal di beberapa
lokasi kerawanan sosial dan kriminalitas. Seluruh komponen masyarakat kami
imbau meningkatkan sika toleran agar perayaan Natal 2016 dan Tahun baru 2017 di
Bungo berlangsung aman dan tertib,”katanya.
Batanghari
Sementara itu Wakil
Kapolres Batanghari, Wakapolres Batangahari Komisaris Poloso (Kompol) Doni
Wahyudi pada apel siaga Operasi Lilin Siginjai 2016 di ,arkas Polres Batanghari,
Kamis (22/12/2016) menjelaskan, pihaknya juga melakukan pengamanan secara ketat
mencegah terjadinya gangguan perayaan Natal dan Tahun Baru di daerah yang
berbatasan dengan Kota Jambi itu.
“Jumlah anggota
Polres Batanghari yang kami terjunkan mengamankan Natal dan Tahun Baru sekitar 140
orang. Pasukan pengamanan Natal dan Tahun Baru Polres Batanghari langsung
diterjunkan mengamankan Natal dan Tahun Baru mulai Kamis (22/12/2016). Jumlah gereja
yang mendapat pengamanan di daerah itu sebanyak 21 unit dan rumah yang
dijadikan tempat ibadah perayaan Natal 12 unit,”katanya.
Menurut Doni Wahyudi, Batanghari juga memiliki
beberapa wilayah rawan sosial dan kriminalitas karena gerja di daerah itu
tersebar di beberapa kecamatan di luar Kota Muarabulian. Kemudian daerah itu
juga merupakan jalur lintasan Kota Jambi – Padang, Sumatera Barat.
Suasana
kondusif perayaan Natal di Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI) Desa
Bukitmarau, Kecamatan pelawan Singkut, Sarolangun, Selasa (20/12/2016) sore.
Beberapa anggota polisi hadir langsung di gereja tersebut selama perayaan Natal
untuk memberikan rasa aman kepada warga jemaat.
[SP/Radesman Saragih]
Kota Jambi
Kepolisian Resor Kota (Polresta) Jambi menerjunkan sekitar 350 orang personil mengamankan perayaan Natal 2016 dan Tahun Baru 2017. Pasukan pengamanan Natal dan Tahun Baru tersebut disiagakan sekitar 60 gereja, bandara, terminal bus, pusat perbelanjaan dan tempat wisata. Pengamanan Natal dan Tahun Baru dengan sandi Operasi Lilin 2016 tersebut dilaksanakan selama 11 hari mulai Kamis (22/12/2016) hingga Senin (1/1/2017).
Kapolresta
Jambi, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Bernard Sibarani didampingi Kepala
Sub Bagian (Kasubag) Humas Polresta Jambi Brigadir Polisi Satu (Briptu)
Alamsyah Amir di Jambi, Selasa (20/12) menjelaskan, pengamanan Natal dan Tahun
Baru di Kota Jambi dilakukan melalui kegiatan patrol lalu lintas, siaga di
gereja-gereja dan pusat keramaian serta siaga di pos komando (posko) pengamanan
Natal dan Tahun Baru.
“Posko
pengamanan Natal dan Tahun Baru kami dirikan di sekitar gereja dan tempat
keramaian. Jumlah posko pengamanan Natal dan Tahun Baru di Kota Jambi yang kami
bentuk ada 10 posko. Anggota polisi yang siaga di setiap posko selama 24 jam 30
orang,”katanya.
Dijelaskan,
pengamanan Natal dan Tahun Baru di Kota Jambi diutamakan dengan pola persuasif,
bukan represif. Pasukan pengamanan Natal dan Tahun Baru di kota itu melakukan
pendekatan dan imbauan kepada warga masyarakat agar tetap menjaga ketertiban
dan keamanan selama perayaan Natal dan Tahun Baru.
“Kemudian kami
juga mengimbau kepada seluruh umat beragama di Kota Jambi agar tetap menjunjung
tinggi sikap toleransi beragama. Namun jika ada pelaku kejahatan dan
kelompok-kelompok tertentu yang mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat
selama perayaan Natal dan Tahun Bari tetap kami tindak tegas,”katanya.
Sementara itu,
perayaan Natal umat Kristen di daerah-daerah terpencil di Provinsi Jambi tetap
mendapat pengamanan pihak kepolisian. Para anggota kepolisian di kabupaten
tetap terjun langsung ke gereja melakukan pengamanan perayaan Natal.
Beberaa anggota
kepolisian sektor (Polsek) Pelawan Singkut, Kabupaten Sarolangun, Jambi
misalnya langsung hadir pada perayaan Natal jemaat Gereja Kristen Protestan
Indonesia (GKPI) Desa Bukitmarau, Kecamatan pelawan Singkut, Sarolangun, Selasa
(20/12/2016) sore.
Kehadiran
anggota polisi pada perayaan Natal tersebut turut menciptakan suasana kondusif,
sehingga sekitar 250 orang warga jemaat GKPI Singkut bisa merayakan Natal
dengan tertib dan aman.
“Kami sengaja
hadir di lokasi perayaan Natal GKPI Desa Bukitmarau, Singkut ini untuk
memberikan rasa aman bagi warga jemaat merayakan Natal. Pantauan kami selama
perayaan Natal, suasana kondusif, tidak ada gangguan lingkungan, sehingga warga
jemaat GKPI di pedesaan ini berlangsung tertib dan aman hingga akhir
acara,”kata Kapolsek Singkut Ajun Komisaris Polisi (AKP) Dodik Tri. (Warna/Rds)
0 Response to "Umat Kristiani di Jambi Apresiasi Dukungan Masyarakat Amankan Natal"
Posting Komentar