Drama
penyaliban Yesus Kristus di GKPS Persiapan Tanah Kanaan, Kota Jambi,
Jumat (14/04/2017).(Foto : BeritaSimalungun.Com)
(Warna/Jambi) – Umat Kristen diharapkan memaknai Jumat Agung
atau wafatnya Tuhan Yesus Kristus tidak sekadar acara seremonial. Umat Kristen
hendaknya memberi makna pada Jumat Agung dengan mematrikan tekad menjauhi
berbagai sikap dan perilaku hidup yang jahat. Dengan demikian pengorbanan Yesus
di kayu salib untuk memulihkan hubungan Allah dengan manusia tidak sia-sia.
“Kematian Yesus
Kristus di kayu salib merupakan suatu pengorbanan untuk mendekatkan kembali
hubungan manusia dengan Allah, Sang Pencipta. Karena itu umat Kristen yang
sudah memiliki hubungan dekat dengan Allah hendaknya menjaga kehidupannya agar
tidak terjerat lagi oleh dosa atau kejahatan,”kata Pendeta (Pdt) Gereja Kristen
Protestan Simalungun (GKPS) Resort Jambi, Pdt Riando Tondang, STh pada khotbah
Jumat Agung di GKPS Jambi, Jumat (14/4/2017).
Ibadah Jumat
Agung di GKPS Jambi dihadiri sekitar 400 orang. Ibadah Jumat Agung di gereja
tersebut diisi juga dengan perjamuan kudus. Melalui perjamuan kudus, warga
jemaat tersebut disadarkan atas dosa-dosa dan diajak memaafkan kesalahan
sesama, serta menjalani hidup ke depan lebih kudus sesuai Firman Allah.
Pada kesempatan
itu, Pdt Riando Tondang, STh mengatakan, Tuhan Yesus sudah mengorbankan
jiwa-Nya di kayu salib untuk menebus dosa manusia, memperbaiki hubungan manusia
dengan Allah. Karena itu umat Kristen harus senantiasa memuliakan Allah dan
Yesus Kristus.
Untuk
memuliakan Allah dan Yesus Kristus, lanjut Riando, umat Kristen hendaknya
selalu taat pada kehendak Allah dan berjuang melawan kehendak dosa dunia.
Kehendak dosa dunia yang perlu dihindari umat Kristen antara lain
penyalahgunaan narkotika dan obat-obat berbahaya (narkoba), kesombongan,
ketidak-pedulian sosial, kebohongan, kesewenang-wenangan dan sebagainya.
Menurut Pdt
Riando Tondang, kematian Yesus Kristus di kayu salib juga mendatangkan
pengharapan baru tentang keselamatan umat Kristen. Baik itu keselamatan dalam mengarungi
kehidupan di dunia ini maupun keselamatan hidup kekal.
“Keselamatan yang
kita peroleh bukan atas hasil perjuangan kita, tetapi keselamatan berkat
anugerah dan kasih karunia Allah. Karena itu kita jangan merusak hidup dengan
melakukan perbuatan-perbuatan dosa atau kejahatan. Karena keselamatan itu kita
peroleh atas anguerah Allah, maka kita juga harus menjalani hidup dalam
kebenaran, sesuai Firman Allah,”katanya.
Salah satu adegan pada drama penyaliban Yesus Kristus yang dibawakan Pemuda GKPS Persiapan Tanah Kanaan Kota Jambi di gereja tersebut, Jumat (14/04/2017). (Foto : BeritaSimalungun.Com)
Sementara
itu Pemuda GKPS Persiapan Tanah Kanaan Kota Jambi mementaskan drama
penyaliban Yesus Kristus di GKPS Persiapan Tanah Kanaan, Kota Jambi,
Jumat (14/04/2017). Drama penyaliban Yesus tersebut membuat nuansa Jumat
Agung di gereja tersebut terasa kelam.
Melalui
drama tersebut, kisah sengsara Yesus di kayu salib untuk menebos dosa
manusia menjadi perenungan mendalam bagi warga jemaat. Menyaksikan drama
penyaliban Yesus tersebut, warga jemaat diajak melakukan refleksi
mengenai pengorbanan Yesus dan mematrikan tekad untuk meneladani
pengorbanan Yesus tersebut dalam kehidupan sehari-hari, khususnya di
tengah pelayanan gereja.
Gereja Padat
Sementara itu pantauan
Warta Nasrani di berbagai gereja di
Kota Jambi, Jumat (14/04/2017), umat Kristen yang mengikuti ibadah Jumat Agung
penuh. Sebagian umat Kristen di kota itu terpaksa mengikuti ibadah Jumat Agung
di teras hingga halaman gereja karena tak tertampung di dalam gereja.
ibadah perayaan
Jumat Agung di berbagai gereja di Kota Jambi berlangsung aman dan tertib. Tidak
ada gangguan keamanan selama ibadah Jumat Agung berlangsung. Ibadah Jumat Agung
di Gereja Methodist Indonesia (GMI) Moria, Kotabaru, Kota Jambi, Jumat (14/04/2017) pagi tampak
aman dan lancar kendati ratusan warga jemaat mengikuti ibadah di bawah tenda di
halaman gereja.
Kemudian ribuan
warga jemaat Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Kotabaru, Kota Jambi
juga megikuti ibadah Jumat Agung dengan tertib kendati sebagian warga jemaat
mengikuti ibadah di teras dan halaman gereja.
Namun ibadah perayaan Jumat Agung di gereja besar di Kota Jambi seperti
HKBP Kotabaru, Gereja Katolik Santa Theresia Pasar dan Gereja Katolik Santo
Gregorius, Paal X mendapat pengamanan ketat dari aparat keamanan. Satuan Brimob
Polda Jambi bersenjata lengkap diterjunkan mengamankan ibadah Jumat Agung di
tiga gereja tersebut. (Warna/Rds)
0 Response to "Memaknai Jumat Agung: Jangan Terjerat Dosa Lagi "
Posting Komentar