Natal Tanpa Dihantui Rasa Cemas di Kota Jambi



[JAMBI] Merayakan Natal di Kota Jambi pada Selasa (24/12/2013) dan Rabu (25/12/2013) benar-benar terasa plong dan penuh suka cita. Umat Kristen yang merayakan Natal di berbagai Gereja di kota itu tidak dihantui rasa cemas akan terjadinya gangguan keamanan seperti tahun-tahun sebelumnya.

Pada malam Natal, Selasa (24/12), puluhan ribu umat Kristen di Kota Jambi membanjiri gereja masing-masing untuk merayakan malam Natal. Mereka leluasa merayakan Natal karena situasi aman kendati tanpa ada pengawalan ketat polisi hingga ke halaman gereja seperti tahun-tahun sebelumnya.
Ribuan warga jemaat HKBP Kotabaru Jambi mengikuti ibadah perayaan MalamNatal dengan aman dan khidmat di Gereja HKBP Kotabaru, Jambi, Selasa (24/12/2013) malam. [SP/141]
Ribuan warga jemaat HKBP Kotabaru Jambi mengikuti ibadah perayaan MalamNatal dengan aman dan khidmat di Gereja HKBP Kotabaru, Jambi, Selasa (24/12/2013) malam. [SP/141]


Sekitar 5.000 umat Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Kotabaru Jambi misalnya memadati gereja mereka merayakan malam Natal, Selasa (24/12/2013) malam. Mereka merayakan Natal dengan tertib dan khidmat tanpa rasa was-was. Kondisi yang sama juga tampak di gereja-gereja yang ada di Kota Jambi seperti di Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS), Gereja Methodist Indonesia (GMI), Gereja Katolik St Theresia dan gereja-gereja lainnya.
Kendati jalan menuju gereja – gereja di kota itu macet total akibat mebludaknya umat Kristen merayakan Natal, perayaan Natal tetap berjalan lancar dan aman. Keamanan perayaan Natal tersebut juga tetap terjaga hingga ibadah Natal di setiap gereja di kota tersebut, Rabu (25/12/2013).

Sementara itu, Praeses (Pimpinan Tertinggi) HKBP Distrik XXV Jambi, Pdt M Hutabarat STh dalam pesan Natal di gereja itu mengajak Jemaat HKBP untuk menjadi berkat bagi setiap orang. Dia juga menghimbau agar perayaan Natal tidak sekadar tradisi dan seremonial.Natal harus memberi makna agar umat HKBP semakin peduli sesama.

“Damai sukacita Natal hendaknya bisa kita jadikan sebagai salah satu momen untuk meningkatkan kepedulian sosial. Hal ini sesuai dengan Tema Natal HKBP, yakni HKBP menjadi berkat untuk dunia,” katanya.

Peduli Lingkungan

Pendeta GKPS Resort Jambi, Pdt JP Tamsar STh dalam khotbah natalnya di GKPS Kotabaru Jambi, Rabu (25/12/2013) mengatakan, umat Kristen hendaknya semakin konsisten menjaga ciptaan Allah sebagai wujud ucapan syukur atas kebaikan Allah kepada manusia.

Salah satu upaya menjaga ciptaan Allah yang perlu semakin ditingkatkan umat Kristen dan seluruh umat manusia, yakni menjaga kelestarian lingkungan hidup. Pelestarian lingkugan hidup ini tidak bisa diabaikan oleh gereja atau umat Kristen karena pelestarian lingkungan merupakan salah satu kesaksian mengenai kasih Allah terhadap manusia.

“Kalau kita merasa Allah menyelamatkan kita melalui kelahiran Juru Selamat, Yesus Kristus, kita juga harus menyelamatkan lingkungan demi kelangsungan hidup generasi penerus. Sebagai ucapan syuklur atas karya penyelamatan Allah terhadap manusi tidak cukup hanya memperhatikan sesama manusia, tetapi juga  turut memperhatikan segala ciptaan Allah, termasuk memperhatikan kelestarian lingkungan,”katanya.
Pendeta GKPS Resort Jambi, Pdt JP Tamsar STh (kiri) bersama para pengurus Gereja GKPS Kotabaru Jambi menyalakan lilin Natal pada malam Natal di GKPS Kotabaru Jambi, Selasa (24/12/2013) malam. [SP/141]
Pendeta GKPS Resort Jambi, Pdt JP Tamsar STh (kiri) bersama para pengurus Gereja GKPS Kotabaru Jambi menyalakan lilin Natal pada malam Natal di GKPS Kotabaru Jambi, Selasa (24/12/2013) malam. [SP/141]

Natal Tionghoa
Sementara itu ibadah malam Natal bagi umat Kristen Tionghoa dirayakan di Gereja Kristen Protestan Jambi (GKPJ) Selasa (24/12/2013) malam menggunakan dua bahasa, yakni Mandarin dan bahasa Indonesia.

Anggota Majelis GKPJ, Toni mengatakan, perayaan Natal tersebut dipimpin oleh Pendeta Penginjil Hartono Widowo yang datang dari Jakarta. Perayaan malam Natal dihadiri sekitar 500 orang umat Nasrani etnis Tionghoa yang ada di Jambi. Jemaat sangat menyambut antusias perayaan Natal dengan dua bahasa tersebut. Hal itu dilakukan karena selain etnis Tionghoa, anggota Jemaat GKPJ ada juga etnis Jawa, Batak, Papua.

Toni mengatakan, untuk segi bahasa yang dipakai, yakni pakai bahasa Mandarin diterjemahkan ke bahasa Indonesia. “Jadi untuk Khotbah ataupun nyanyian rohani kita pakai bahasa Mandarin akan tetapi ada terjemahannya, agar para umat yang tidak mengerti bahasa mandari dapat mengerti serta mengikuti ibadah dengan nyaman,” katanya.

Disebutkan, dibuat bahasa Mandarin, karena umat warga jemaat GKPJ mayoritas Etnis Tionghoa. Sedangkan liturgi menggunakan bahasa Indonesia karena yang akan tampil untuk liturgi tidak semuanya Etnis Tionghoa.

Pengamanan

Perayaan Natal dan Tahun Baru yang dilaksanakan umat Kristen di 313 gereja di Provinsi Jambi mendapatkan pengamanan ketat aparat keamanan. Ketatnya pengamanan gereja itu ditandai dengan penambahan pos komando (posko) pengamanan Natal dan Tahun Baru di komplek-komplek gereja, baik gereja di perkotaan, pinggiran kota maupun di pedesaan. Pengoperasian posko pengamanan Natal dan Tahun Baru tersebut dimulai Senin (23/12/2013) dan berakhir Rabu (1/1/2014).
Posko Pengamanan Natal 2013 dan Tahun Baru 2014 di depan Gereja HKBP Kotabaru Jambi, Selasa (24/12/2013). Polisi tetap siaga mengamankan Natal hingga larut malam. [SP/141]
Posko Pengamanan Natal 2013 dan Tahun Baru 2014 di depan Gereja HKBP Kotabaru Jambi, Selasa (24/12/2013). Polisi tetap siaga mengamankan Natal hingga larut malam. [SP/141]
Pantauan di Kota Jambi, Senin (23/12/2013), posko pengamanan Natal dan Tahun Baru yang difungsikan berada di Lapangan Tembak, depan Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Kotabaru Jambi, gereja Methodist Indonesia (GMI) Kotabaru Jambi, Taman Remaja atau simpang menuju komplek Gereja Kotabaru Jambi, Gereja St Theresia, Pasar, Kota Jambi dan Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat (GPIB), KONI Pasar, Kota Jambi. Selain itu petugas keamanan juga melakukan sterilisasi gereja-gereja di daerah itu guna mencegah aksi teror yang mengganggu perayaan Natal dan Tahun Baru.
Sementara itu, Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus (HBA) ketika melakukan Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin 2013 di lapangan Polresta Jambi, Senin (23/12) meminta aparat keamanan lebih mengutamakan kegiatan preventif yang didukung kegiatan intelijen dan penegakan hukum dalam melakukan pengamanan pearaan Natal dan Tahun Baru.

“Berdasarkan pengalaman kita di Jambi selama ini, perayaan Natal dan Tahun Baru bisa berlangsung aman dan tertib berkat pengamanan dengan pola preventif. Melalui pola preventif tersebut, kita berhasil melakukan pendakatan kepada segenap elemen masyarakat, sehingga mereka mendukung keamanan dan ketertiban perayaan Natal dan Tahun Baru,”katanya.

Kapolda Jambi, Brigjen Pol Satriya Hari Prasetya pada kesempatan tersebut mengatakan, pihaknya menerjunkan sekitar 1.655 personel kepolisian untuk mengamankan perayaan Natal 2013 dan Tahun Baru 2014 di wilayah Provinsi Jambi. Kemudian Polda Jambi juga membentuk sebanyak 25 pos pengamanan Natal dan Tahun Baru. Pengamanan Natal dan Tahun Baru di daerah itu juga didukung 1.208 orang personil dari TNI dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

Remisi

Sementara itu sebanyak 33 orang narapidana (napi) di berbagai lembaga pemasyarakatan (Lapas) Provinsi Jambi memperoleh remisi atau pengurangan masa hukuman berkaitan dengan perayaan Natal 2013. Pemberian remisi tersebut dilakukan secara simbolis oleh Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Jambi, Wahidin, di Gereja Oikumene Lapas Klas II A Jambi, Rabu (25/12/2013).

Masa pengurangan hukuman napi di Jambi tersebut antara 15 hari hingga dua bulan. Napi yang mendapat remisi tersebut antaralain berasal dari Lapas Klas II A Kota Jambi, Lapas anak Muarabulian dan Lapas Kelas II B, Kualatungkal, Tanjungjabung Barat masing-masing 3 orang. Kemudian napi yang dapat remisi di Lapas Klas II B Muarabulian, Kabupaten Batanghari (4 orang), Lapas Klas II B Muarabungo, Bungo, Lapas Kelas II Muaratebo, Tebo dan Lapas Kelas II B Sungaipenuh masing-masing 1 orang. [SP/141]

0 Response to "Natal Tanpa Dihantui Rasa Cemas di Kota Jambi"

Posting Komentar