Paroki St Gregorius Agung, Monumen Eksistensi Gereja di Tanah Melayu



Gereja Katolik terbesar di Jambi, Paroki Santo Gregorius Agung, Jalan Lingkar Barat, Kotabaru, Kota Jambi, Provinsi Jambi yang diresmikan Uskup Agung Palembang, Sumatera Selatan, Mgr Aloysius Sudarso SCJ, Minggu (29/5/2016). (Foto:Warna/RSM)


(JAMBI/Warna) Gereja-gereja Katolik di wilayah Sumatera Selatan dan Jambi yang banyak bersentuhan dengan etnis Melayu Islam harus menjadi gereja terbuka dan peduli masyarakat. Keterbukaan dan kepedulian tersebut penting agar Gereja Katolik mampu hidup berdampingan dengan umat beragama lain. Kemudian umat Katolik di Sumatera Selatan dan Jambi juga perlu terus membangun kerukunan di tengah keberagaman sosial-budaya dan ramah lingkungan, sehingga umat Katolik bisa bersama-sama hidup rukun berdampingan.

 “Jemaat Katolik Jambi harus mampu menghargai perbedaan suku, agama dan golongan di mana pun mereka berada. Hal tersebut sesuai dengan sifat Allah yang mencintai seluruh umat manusia tanpa membeda-bedakannya. Dengan sifat menghargai perbedaan sosio – kultural tersebut, umat Katolik akan tetap mampu menjadi obor yang selalu memberikan terang, suka cita dan damai bagi masyarakat sekitarnya,” kata Uskup Agung Palembang Mgr Aloysius Sudarso SCJ pada persemian Paroki Baru Gereja Katolik St Gregorius Agung Jambi di Jalan Lingkar Barat KM 10, Kelurahan Kenaliasam Bawah, Kecamatan Kotabaru, Kota Jambi, Minggu (29/5/2015).

Peresmian Paroki Gereja Katolik St Gregorius Agung Jambi tersebut turut dihadiri Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Provinsi (Pemprtov) Jambi, Ridham Priskab, Walikota Jambi, Sy Fasha, Anggota DPRD Provinsi Jambi, Luhut Silaban, Pastor St Gregorius Agung Jambi, Romo Haryanto dan Ketua Dewan Pastoral Paroki St Theresia Jambi, Romo Yohannes Haryono  Ibadah atau misa agung peresmian Paroki St Gregorius Agung Jambi tersebut dihadiri sekitar 3.000 umat Katolik Jambi.

Menurut Uskup Aloysius Sudarso,  kehadiran Paroki St Gregorius Agung  Gereja di Jambi menunjukkan bahwa warga masyarakat, agama-agama dan jajaran pemerintah di Jambi sangat mengarhagai kerukunan. Karena itu segenap pimpinan maupun umat Paroki St Gregorius Agung Jambi harus mampu menjadi motor penggerak pembangunan bagi masyarakat sekitar.

Uskup Agung, Uskup Agung Palembang, Sumatera Selatan, Mgr Aloysius Sudarso SCJ (empat dari kiri) foto bersama dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov Jambi, Ridham Priskap (tiga dari kiri) dan Wali Kota Jambi, Sy Fasha (dua dari kiri) pada sesuai peresmian Paroki Baru Gereja Katolik St Gregorius Agung Jambi di Jalan Lingkar Barat KM 10, Kelurahan Kenaliasam Bawah, Kecamatan Kotabaru, Kota Jambi, Minggu (29/5/2016). (Foto :Warna/RSM)

Segenap pimpinan dan umat Katolik di bawah naungan Paroki St Gregorius Agung Jambi, lanjut Aloysius Sudarso, harus mampu memberikan kontribusi bagi kemajuan pembangunan daerah. Baik itu pembangun ekonomi, kesejahteraan masyarakat, pembangunan fisik maupun pembangunan aspek sosial – budaya.

“Saya berterima kasih karena warga masyarakat dan pemerintah di Jambi menerima kehadiran umat Katolik di Jambi. Saya mengharapkan agar kehadiran umat Katolik di Jambi mampu memberikan sumbangan kepada pembangunan masyarakat dan daerah Jambi,”katanya.

Dikatakan, setelah wilayah baru pelayanan (Paroki) St Gregorius Agung Kota Jambi diresmikan, umat Katolik di Jambi memiliki kini dua paroki. Sebelumnya di Kota Jambi sudah ada Paroki St Theresia yang berusia 80 tahun. Paroki St Gregorius Agung Kota Jambi didirikan mengantisipasi terus bertambahnya jumlah umat Katolik di Provinsi Jambi saat ini.

Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Pesta Peresmian Paroki St Gregorius Agung Jambi, Pantun Bukit, Paroki St Gregorius Agung Jambi dibangun sejak tahun 2010 dengan izin resmi dari Pemerintah Kota Jambi. Jumlah umat Paroki St Gregorius Agung Jambi yang membawahi beberapa gereja di Kota Jambi mencapai 1. 430 kepala keluarga (KK) atau sekitar 5.300 jiwa. Kemudian Paroki St Gregorius Agung Kota Jambi juga melayani sekitar 370 KK atau 1250 jiwa umat Katolik di delapan wilayah pelayanan (dua stasi) di Kabupaten Muarojambi dan Batanghari.

Sekda Pemprov Jambi, Ridham Priskap pada kesempatan tersebut mengatakan, Pemrov Jambi akan selalu mendukung dan melindungi masyarakatnya untuk melaksanakan ibadah. Pemprov Jambi memberikan apresiasi terhadap pembangunan rumah ibadah megah dan besar, Paroki St Gregorius Agung Jambi tempat ibadat ini.

“Rumah rumah ibadah tersebut dibangun sesuai dengan prosedur dan regulasi dan peraturan perundangan yang berlaku, sehingga tidak ada masalah selama pendirian rumah ibadah tersebut. Negara kita adalah negara hukum maka ikutilah regulasi yang ada dalam pembangunan rumah ibadah agar tidak mendapatkan protes dari masyarakat dan larangan pemerintah,”katanya.

Ridham Priskap mengajak belasan ribu umat Katolik di Jambi yang merupakan bagian dari 3,5 juta jiwa penduduk Jambi saat ini bahu- membahu, bersama-sama bersinergi membangun Jambi. Jangan ada lagi umat beragama di Jambi yang mempertentangkan perbedaan yang ada, baik perbedaan suku, agama dan Perbedaan harus senantiasa dihargai seluruh umat beragama di Jambi  karena justru perbedaan itu yang membuat masyarakat menjadi kuat. (Warna/Rds

Ribuan umat Katolik Jambi mengikuti ibadah peresmian Paroki Baru Gereja Katolik St Gregorius Agung Jambi di Jalan Lingkar Barat KM 10, Kelurahan Kenaliasam Bawah, Kecamatan Kotabaru, Kota Jambi, Minggu (29/5/2016). (Foto :Warna/RSM)




0 Response to "Paroki St Gregorius Agung, Monumen Eksistensi Gereja di Tanah Melayu "

Posting Komentar