Natal Oikumene Jambi, Hilangkan Rasa Permusuhan



Ketua Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia Wilayah (PGIW) Jambi, Pdt Manuarang Hurabarat STh (nomor dua dari kiri), Ketua Dewan Paroki Gereja Katolik Santa Theresia Jambi, Pastor Antonius Yuswito SCJ (tengah), Ketua Umum Persekutuan Gereja Pentakosta Indonesia (PGPI) Jambi, Pdt R Gultom (nomor dua dari kanan) bersama para pendeta gereja – gereja di Jambi dan puluhan ribu umat Kristen se-Provinsi Jambi mengikuti ibadah perayaan Natal Oikumene Provinsi Jambi di Gedung Olah Raga (GOR) Kotabaru, Kota Jambi, Senin (28/12/2015) malam. (Foto:Warna/Rds)

(Warna/Jambi) Pengantar. Umat Kristen di Jambi dari tiga aras gereja, Katolik, Protestan dan Pentakosta kembali sukses merayakan Natal Oikumene  2015 di Kota Jambi, Senin (28/12/2015). Perayaan Natal Oikumene yang dihadiri puluhan ribu umat Kristen Jambi dari berbagai denominasi gereja tersebut berlangsung meriah dan aman. Berikut laporan Warna mengenai Perayaan Natal Oikumene Jambi 2015 tersebut. Redaksi.***

Perayaan Natal Oikumene di Jambi selama ini identik dengan kehadiran artis ngetop (terkenal) asal Ibukota yang beragama Kristen. Kehadiran artis Ibukota pada Natal Oikumene selalu mampu menyedot perhatian umat Kristen di Jambi, sehingga mereka berduyun – duyun menghadiri parayaan Natal Oikumene. 

Pada perayaan Natal Oikumene 28 Desember 2014 misalnya, artis Ibukota yang hadir menghibur umat Kristen di Jambi, yaitu Novita Dewi, jebolan X Factor. Artis Ibukota lainnya yang pernah memeriahkan Natal Oikumene di Jambi antara lain, Margareth, Putri Silitonga, Eddy Silitonga,  Victor Hutabarat, Trio Ambisi dan sebagainya.

Namun pada perayaan Natal Oikumene Senin, 28 Desember 2015 di Gedung Olah Raga (GOR) Kota Jambi, tak ada artis Ibukota yang hadir. Perayaan Natal tersebut hanya menampilkan artis lokal, yakni Embas Grup dan Hutagalung Kids. Namun perayaan Natal tersebut tetap dipadati umat Kristen. 

Hadirin memang sempat meneriakkan, “Judika, Judika, Judika….”. Mereka mengharapkan penapilan artis Ibokata papan atas jebolan Indonesia Idol, Judika pada perayaan Natal Oikumene tersebut. Tetapi pembawa acara menjawab singkat, “Judika tidak kita undang pada Natal ini. Namun demikian hal itu tidak mengurangi suka cita kita…”katanya. 

Kendati tanpa artis Ibukota dan hanya mengandalkan artis lokal, Jambi, perayaan Natal Oikumene Provinsi Jambi tetap meriah. Perayaan Natal tersebut dihadiri sedikitnya 10.000 umat Kristen Jambi. Membludaknya umat Kristen yang menghadiri Natal Oikumene membuat mereka terpaksa duduk berdesakan mengikuti rangkaian perayaan Natal. Bahkan ratusan hadirin terpaksa berdiri mengikuti perayaan Natal akibat kehabisan tempat duduk. 
Artis lokal Jambi, Embas Trio menjadi penghibur utama pada perayaan Natal Oikumene Provinsi Jambi di Gedung Olah Raga (GOR) Kotabaru, Kota Jambi, Senin (28/12/2015) malam. (Foto :Warna/Rds)

Tampil Memukau  

Rasa haus hiburan umat Kristen Jambi cukup terobati berkat penampilan memukau artis-artis lokal Jambi pada perayaan Natal Oikumene tersebut. Trio Embas yang tampil pertama mengisi hiburan Natal mendapat antusias hadirin.Trio Embas menyanyikan beberapa lagu rohani dan lagu Batak, di antaranya “Sai Anju Ma Au” yang pernah dipopulerkan Nainggolan Sister.

Suasana perayaan Natal Oikumene Jambi benar – benar meriah ketika artis lokal Jambi, Trio Hutagalung Kids tampil dipanggung. Trio Hutagalung Kids yang masih berusia kelas I – VI sekolah dasar (SD) menghentak suasana Natal melalui sajian lagu-lagu rohani dan lagu Batak. Di antaranya lagu Batak “Tangiang Ni Dainang” dan “Poda”. 

Ketika Trio Hutagalung Kids tampil membawakan beberapa lagu Batak, hadirin yang berada di luar gedung pun langsung berdesakan masuk ke depan panggung. Kemudian para pendeta, pejabat dan hadirin pun secara spontan naik ke panggung memberikan sumbangan (saweran) kepada ketiga personil Trio Hutagalung Kids.
Penampilan memukau penyanyi Kristen Jambi, Trio Hutagalung Kids mampu menyemarakkan perayaan Natal Oikumene Provinsi Jambi di Gedung Olah Raga (GOR) Kotabaru, Kota Jambi, Senin (28/12/2015) malam. (Foto:Warna/Rds)

Trio Hutagalung Kids yang pada perayaan Natal Oikumene Jambi 2014 masih sebagai bintang tamu, menjadi bintang utama pada perayaan Natal Oikumene Jambi 2015.

“Hebat ya. Masih kecil nyanyi sudah bagus. Suara dan aksi panggung mereka juga memukau. Anak siapa itu…,” kata beberapa orang hadirin.

Perayaan Natal Oikumene Jambi 2015 tersebut semakin meriah ketika Wali Kota Jambi, Syarif Fasha, Kapolresta Jambi, Kombes Pol Bernard Sibarani dan pejabat keamanan lainnya tampil ke pentas membawakan lagu “Anak Medan”. 

Paduan suara Gereja Nias, Orahua Niha Keriso Protestan (ONKP) pada perayaan Natal Oikumene Provinsi Jambi di Gedung Olah Raga (GOR) Kotabaru, Kota Jambi, Senin (28/12/2015) malam. (Foto:Warna/Rds)

Kemudian tampil juga Staf Ahli Gubernur Jambi, Asnawi bersama Kepala Kejaksaan Tinggi Jambi, Erbindo Saragih dan para rohaniawan membawakan lagu batak “Sai Anju Ma Au”. Ketika para pejabat dan rohaniawan bernyanyi di pentas, seluruh hadiri turut menyanyi, sehingga suasana Natal yang sangat meriah sangat terasa.

Pentas hiburan Natal Oikumene Jambi tersebut juga menampilkan paduan suara gereja ONKP, Huria Kristen Batak Protestan, Oikumene, tari Jawa dan tari Jambi.
Ketua Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia Wilayah (PGIW) Jambi, Pdt Manuarang Hurabarat STh menyampaikan pesan natal pada perayaan Natal Oikumene Provinsi Jambi di Gedung Olah Raga (GOR) Kotabaru, Kota Jambi, Senin (28/12/2015) malam. (Foto:Warna/Rds)

Ibadah Khidmat

Sementara itu ibadah perayaan Natal Oikumene umat Kristen se-Provinsi Jambi tersebut berlangsung khidmat. Mereka mengikuti seluruh rangkaian ibadah dengan tertib. Ibadah Natal juga diikuti Kapolresta Jambi, Kombes Pol Bernard Sibarani dan Kepala Kejaksaan Tinggi Jambi, Erbindo Saragih yang juga beragama Kristen. 

Pesan atau khotbah Natal yang disampaikan Ketua Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia Wilayah (PGIW) Jambi, Pendeta (Pdt) Manuarang Hutabarat STh juga mampu menyita perhatian hadirin. Pesan Natal yang cukup kritis dan agak keras membuat umat Kristen yang menghadiri perayaan Natal Oikoumene merasa terhenyak.

Pdt Manuarang Hutabarat STh yang juga Praeses HKBP Distrik XXV Jambi mengatakan, berkat kelahiran Tuhan Yesus Kristus, kerinduan orang percaya terhadapkedamaian dan kebersamaan terpenuhi, kecemasan terhilangkan, penderitaan dihentikan dan kejahatan ditiadakan. Didalam Yesus semua manusia, khususnya orang percaya dipersatukan menjadi hidup dengan damai sebagai keluarga Allah. 

“Sebagai keluarga Allah, maka perayaan Natal ini hendaknya membawa sesuatu yang baru dalam kehidupan umat Kristen. Sesuatu yang baru tersebut antara lain menghilangkan sikap dan jiwa bermusuhan dengan orang lain. Baik itu menghilangkan permusuhan di tengah keluarga, gereja maupun masyarakat,”katanya. 


 Tari Jawa yang turut memeriahkan pada perayaan Natal Oikumene Provinsi Jambi di Gedung Olah Raga (GOR) Kotabaru, Kota Jambi, Senin (28/12/2015) malam.(Foto :Warna/Rds)

Warisan Lingkungan

Di bagian lain pesan natalnya, Pdt Manuarang mengatakan, kehadiran Allah melalui kelahiran Yesus ke dunia bukan hanya untuk manusia, tapi juga untuk seluruh lingkungan semesta ciptaan-Nya. Karena itu umat Kristen atau Gereja harus senantiasa konsisten melakukan upaya – upaya pelestarian lingkungan.

Gereja – gereja di Indonesia, lanjut Manuarang  turut bertanggung jawab mewariskan kelestarian lingkungan kepada generasi penerus bangsa. Tanggung jawab gereja di bidang lingkunagn tersebut tidak bisa diabaikan karena kerusakan lingkungan telah mengancam kehidupan generasi muda manusia, termasuk Indonesia. Ancaman kerusakan lingkungan tersebut tercermin dari pemanasan global akibat kehancuran hutan di berbagai belahan dunia. 

Menurut Manuarang, sebagai keluarga Allah, Gereja atau umat Kristen, khususnya di Jambi diminta semakin peduli terhadap kelestarian lingkungan. Lingkungan yang merupakan titipan Tuhan harus senantiasa dikelola dan dipelihara secara lestari untuk kesejahteraan umat manusia. Kemudian kelestarian lingkungan juga harus bisa diwariskan kepada generasi penerus bangsa Indonesia, termauk generasi umat Kristen. 

“Lingkungan yang lestari dan nyaman harus bisa kita titipkan kepada generasi mendatang. Untuk itu gereja atau umat Kristen tidak boleh lalai dan mengabaikan upata – upaya pelestarian lingkungan di mana mereka berada,”katanya. 

Khusus untuk Jambi, kata Manuarang, Gereja – gereja dituntut mencegah meluasnya kerusakan hutan dengan cara membendung perluasan areal perkebunan kelapa sawit. Dikatakan demikian karena perkebunan kelapa sawit menjadi salah satu penyebab kerusakan lingkungan dan hutan. 

Penanaman pohon penghijauan yang dilakukan Ephorus Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), Pdt Dr W Simarmata di halaman Gereja HKBP Syaloom, Kota Jambi beberapa waktu lalu. 
(Foto : Warna/Rds) 
Manuarang berpendapat, pembangunan perkebunan kelapa sawit yang luas di Jambi menyebabkan kerusakan hutan yang sangat luas. Kemudian perkebunan kelapa sawit juga mempengaruhi peningkatan suhu udara. Hal itu terjadi karena kebun sawit banyak menghisap air. Satu pohon kelapa sawit bisa menghisap air 13 – 15 liter sehari.

“Karena itu saya meminta agar Gereja – gereja di Jambi jangan dijadikan sebagai motivator pembangunan perkebunan kelapa sawit.  Warga Kristen di jambi yang sudah memiliki kebun sawit jangan lagi memperluas kebun sawit mereka. Cukuplah kebun sawit yang sudah ada agar kerusakan lingkungan tidak bertambah parah,”katanya.
 Kepala Dinas Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Kesbanglinmas) Kota Jambi, Lipan Pasaribu (kiri) bersama Kapolresta Jambi, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Bernard Sibarani (tengah), Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jambi, Erbindo Saragih (kanan) mengikuti ibadah perayaan Natal Oikumene Provinsi Jambi di Gedung Olah Raga (GOR) Kotabaru, Kota Jambi, Senin (28/12/2015) malam. (Foto : Warna/Rds)

Jaminan Beribadah 

Sementara itu Wali Kota Jambi, Syarif Fasha pada perayaan Natal Oikumene Provinsi Jambi tersebut mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi menjamin umat Kristen untuk mendirikan rumah ibadah tanpa menghadapi konflik maupun hambatan warga sekitar. Salah satu upaya yang segera dilakukan Pemkot Jambi memberikan jaminan pendirian rumah ibadah tersebut, yaitu mengeluarkan peraturan mengenai tata cara pendirian rumah ibadah. 

“Kami tak ingin lagi ada konflik pendirian rumah ibdah di Kota Jambi. Karena itu kami akan segera mengeluarkan peraturan mengenai tata cara mendirikan rumah ibadah. Melalui peraturan tersebut tak ada lagi bangunan tanpa izin yang digunakan untuk tempat beribadah,”kata Syarif Fasha yang langsung disambut hadirin dengan tepuk tangan meriah. 
Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Persiapan Tanah Kanaan Kota Jambi termasuk gereja di Kota Jambi yang masih darurat dengan bangunan papan. Gereja yang telah berusia empat tahun pada tahun 2015 tersebut tidak bisa dibangun permanen karena belummendapatkan ijin dari Pemerintah Kota Jambi. Pesta Ulang Tahun GKPS Persiapan Tanah Kanaan Kota Jambi dilakukan di halaman gereja tersebut, Minggu (25/10/2015). (Foto : Warna/Rds)

Menurut Syarief Fasha, Pemkot Jambi beserta jajaran kepolisian dan TNI terus berusaha menjamin keamanan beribadah bagi umat Kristen di kota tersebut. Hal tersebut sudah dibuktikan dengan berlangsungnya perayaan Natal 2015 secara aman, tertib dan khidmat.

Salah satu yang dilakukan Pemkot Jambi dan jajaran keamanan mengamankan perayaan Natal, Kamis – Jumat (24 – 25/12/2015), yakni meningkatkan komunikasi dengan segenap elemen masyarakat dan umat beragama. Melalui komunikasi tersebut bisa diciptakan harmoniasi dan kerukunan umat beragama di Kota Jambi. 

“Kami juga berusaha menjamin terlaksananya ibadah perayaan malam pergantian tahun dan tahun baru di Kota Jambi. Dukungan segenap umat beragama di Kota Jambi juga kami butuhkan mendukung keamanan ibadah akhir tahun dan tahun baru. Dukungan tersebut terutama peningkatan harmonisasi dan kerukunan umat beragama, sehingga tidak sampai terjadi gangguan ibadah akhir tahun dan tahun baru nanti,”katanya. (Warna/Rds)

Natal Membawa Damai di Jambi



Suasana ibadah malam Natal di Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Kota Jambi, Kamis - Jumat (24 - 25/12/2015). (Foto : Warna : Rds)

(Warna/Jambi) Perayaan Hari Raya Natal atau Kelahiran Tuhan Yesus Kristus di Kota Jambi benar -benar membawa damai bagi umat Kristen dan masyarakat Jambi. Kedamaian tersebut terasa dari pelaksanaan ibadah perayaan malam Natal, Kamis (24/12/2015) dan perayaan Natal, Jumat (25/12/2015) di kota itu yang berlangsung aman, tertib, lancar dan penuh khidmat. 

Di tengah pengawalan ketat dari jajaran kepolisian, Umat Kristen yang memadati setiap gereja di Kota Jambi mengikuti seluruh rangkaian ibadah perayaan Natal dengan khusyuk. Warga jemaat berbagai gereja yang terpaksa mengikuti ibadah perayaan Natal di tenda akibat gereja penuh tetap antusias mengikuti ibadah perayaan Natal.

Suasana ibadah perayaan Natal di gereja – gereja di Kota Jambi juga meriah berkat penampilan paduan suara dan vocal grup pada ibadah. Perayaan Natal di Kota Jambi yang mendapatkan pengawalan ketat dari jajaran aparat keamanan juga berlangsung aman, tertib dan lancar. Tidak ada gangguan atau insiden selama perayaanNatal berlangsung di berbagai gereja mulai pagi hingga siang hari. 

Pantauan Warna di Gereja Methodist Indonesia (GMI) Moria Kotabaru, Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Kotabaru dan Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Jambi, Jumat (25/12/2015), warga jemaat masing-masing gereja yang mengikuti ibadah perayaan Natal cukup padat. 

GMI dan HKBP sendiri menambah tenda di halaman gereja untuk menampung warga jemaat yang tidak muat di dalam gereja. Warga jemaat yang dudukdi tenda tetap mengikuti ibdahan Natal derngan khidmat.


Ucapan perayaan Natal dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Jambi (atas) dan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jambi, Syarif Fasha – Abdullah Sani (bawah) di komplek gereja Kotabaru, Kota Jambi memberikan iklim sejuk pada perayaan Natal di Kota Jambi, Kamis – Jumat (24 – 25/12/2015).  (Foto : Warna : Rds)

Sementara itu di GKPS Jambi, suasana ibadah perayaan Natal benar – benar khusyuk seiring dengan dilaksanakannya Perjamuan Kudus (Horja Banggal Na Pansing). Melalui Perjamuan Kudus, warga jemaat diiingatkan kembali agar bisa menjalani hidup tanpa ada rasa dengki, benci dan berdosa kepada orang lain. Melalui Perjamuan Kudus juga, warga jemaat diajak untuk bisa menjalani hidup sesuai dengan teladan Tuhan Yesus Kristus yang penuh dengan kasih, kepedulian dan pengampunan. 

Pendeta (Pdt) GKPS Resort Jambi, Pdt JP Tamsar STh pada khotbah Natalnya mengatakan, kelahiran Tuhan Yesus harus senantiasa mendatangkan suka cita bagi umat Kristen. Rasa suka cita tersebut harus ditumbuhkan dalam diri setiap umat Kristen, karena kelahiran Tuhan Yesus Kristus membawa berkat. Berkat tersebut di antaranya, kedamaian, kepedulian, penebusan dosa dan terutama janji keselamatan manusia dari jerat atau kuasa iblis. 

“Keluarga yang mendapatkan berkat seorang anak pun senantiasa bersuka cita di tengah keluarga mereka. Tentunya umat Kristen juga bersuka cita menyambut kelahiran Sang Juru Selamat, Yesus Kristus ke dunia. Kelahiran Yesus kita sambut dengan suka cita karena Yesus membawa damai dan keselamatan bagi kita,”katanya. 

Jajaran kepolisian melakukan pengamanan perayaan Natal dengan ketat di komplek gereja Kotabaru, Kota Jambi. Petugas polisi bersiaga mengamankan Natal di posko Natal, depan gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Kotabaru, Kota Jambi, Jumat (25/12/2015).   (Foto : Warna : Rds)
 
Damai Malam Natal

Sementara itu ibadah perayaan malam Natal di berbagai gerja di Kota Jambi, Kamis (24/12/2015) malam juga berlangsung aman, tertib dan khidmat. Umat Kristen yang merayakan malam Natal di kota itu mengikuti ibadah di gereja masing-masing tanpa ada gangguan. Prosesi ibadah malam Natal di setiap gereja di kota tersebut juga berlangsung khidmat. Umat Kristen yang memadati setiap gereja mengikuti ibadah malan Natal dengan khusyuk.

Pantauan Warna di gereja – gereja yang berada di komplek gereja Kotabaru, Kota Jambi, Kamis (24/12/2015) malam, ibadah malam Natal berlangsung khidmat, tertib dan aman. Warga jemaat masing-masing gereja mengikuti ibadah malam Natal mulai pukul 18.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB dengan semarak. Hal tersebut tampak di GKPS, HKBP dan GMI Moria dan berbagai gereja di Kotabaru, Kota Jambi.

Sekitar 300 orang warga jemaat GKPS Kotabaru Jambi mengikuti ibadah perayaan malam Natal dengan suasana tertib dan tenang. Warga jemaat tidak merasa rasa cemas mengikuti ibadah malam Natal kendati ada pengumuman dari pimpinan gereja untuk mewaspadai penyusup di tengah berlangsungnya ibadah.

“Memang tadi pimpinan gereja kita mengingatkan agar kita waspada adanya orang lain yang mengganggu  ibadah kita malam ini. Namun kita yakin bahwa semua yang hadir mengikuti ibadah perayaan malam Natal di gereja kita malam ini adalah orang-orang baik, orang – orang yang percaya kepada Yesus Kristus,”kata Pendeta (Pdt) Kurnia Girsang di GKPS Kotabaru, Kota Jambi, Kamis (24/12/2015) malam.  

Kendati berlangsung aman dan tertib, ibadah perayaan Natal di berbagai gereja di Kota Jambi tetap mendapat pengamanan ketat dari pihak kepolisian. Para petugas polisi tetap siaga di sekitar dan halaman gereja selama ibadah berlangsung. Sementara sebelum ibadah berlangsung, Kamis (24/12/2015) sore, Satuan Gegana Brimob Polda Jambi menyisir seluruh gereja menggunakan metal detektor.

Sementara itu Pdt Kurnia Girsang dalam khotbahnya pada perayaan malam Natal di GKPS Kotabaru Jambi mengatakan, Natal memiliki makna yang sangat dalam dan mulia bagi seluruh umat manusia karena Natal membawa pesan damai. Karena itu melalui perayaan Natal, seluruh umat manusia, khususnya umat Kristen diharapkan mampu menjadi pembawa damai dalam kehidupan ini.

Selain itu, lanjut Kurnia, Natal juga merupakan momentum Pekabaran Injil  (PI) bagi seluruh umat Kristen. Melalui perayaan Natal, umat Kristen diharapkan menyampaikan kabar baik tentang makna kelahiran Tuhan Yesus Kristus bagi kehidupan manusia.

“Salah satu ladang Pekabaran Injil yang perlu mendapat perhatian kita saat ini, yaitu keluarga. Umat Kristen tidak perlu menyampaikan Firman Allah ke tempat yang jauh – jauh untuk Pekabaran Injil. Kabar baik tentang  keselamatan yang dibawa Yesus Kristus lebih penting terlebih dahulu kita lakukan di tengah keluarga. Damai yang dibawa Yesus Kristus hendaknya bisa kita terapkan di tengah keluarga,”katanya. (Warna/Rds)

Ekonomi Sulit, Umat Kristen Jambi Tetap Rayakan Natal Penuh Semarak



Seorang guru agama Kristen Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 6 Kota Jambi menyalakan lilin Natal sembari menggendong bayi pada perayaan Natal SMAN6 Kota Jambi di Gereja Methodist Indonesia (GMI) Moria Kota Jambi, Kamis (17/12/2015). (Foto : Warna/Rds)

(Warna/Jambi) – Kesulitan ekonomi yang menerpa sebagian besar warga masyarakat di Provinsi Jambi akibat kemerosotan harga kelapa sawit, karet dan dampak kemarau ternyata mengurangi animo perkumpulan marga Batak di Jambi merayakan Natal. 

Hal tersebut terlihat dari banyaknya perkumpulan marga yang tidak merayakan Natal pada Desember 2015. Padahal perayaan natal dilaksanakan perkumpulan marga tersebut setiap Desember. 

Di Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Jambi misalnya, selama ini selalu ada perayaan Natal marga – marga. Namun tahun ini tidak ada perayaan Natal marga di gereja tersebut. 

Beberapa pengurus marga Simalungun di Kota Jambi mengatakan, mereka tidak merayakan Natal akibat situasi yang kurang mendukung. Situasi tersebut antara lain kesulitan ekonomi yang mendera masyarakat Jambi sebagai dampak kemarau panjang, kemerosotan harga sawit dan karet. 
Pementasan tarian menyemarakkan perataan Natal Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yadika Kota Jambi di Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Jambi, Kamis (17/12/2015). (Foto : Warna/Rds)

Semarak Natal

Namun bagi umat Kristen di Kota Jambi, kesulitan ekonomi tidak menyurutkan semangat merayakan Natal, hari kelahiran Sang Juru Selamat, Yesus Kristus. Di tengah kesulitan ekonomi yang mendera banyak keluarga Kristen di Jambi, perayaan Natal tetap dilaksanakan dengan meriah.

Hal tersebut nampak dari kemeriahan perayaan Natal seksi-seksi (komisi – komisi) dan kelompok pelayanan  di berbagai Gereja dan perayaan Natal persekutuan Kristen di dari berbagai sekolaah maupun perguruan tinggi di Jambi.

Pantauan Warna di Kota Jambi selama Desember 2015, perayaan Natal seksi sekolah minggu, pemuda, kaum bapak dan wanita dan para pelayan gereja di berbagai gereja di Kota Jambi berlangsung meriah. Hal tersebut nampa pada perayaan Natal Sekolah Minggu, Pemuda, Bapak dan Ibu Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Jambi, Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Jambi dan berbagai gereja lainnya. 

Siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 6 Kota Jambi semangat menampilkan vocal grup pada perayaan Natal SMAN6 Kota Jambi di Gereja Methodist Indonesia (GMI) Moria Kota Jambi, Kamis (17/12/2015). (Foto : Warna/Rds)

Kemudian perayaan Natal sekolah dan perguruan tinggi di Kota Jambi juga berlangsung meriah. Misalnya perayaan Natal Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 14 Kota Jambi di Gereja Bethel Indonesia (GBI) Kotabaru, Jambi, Natal SMP, Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yadika Jambi di GKPS Jambi, Natal SMPN 8 di GKPS Jambi, Natal SMAN 1 di GKPS Jambi, Natal SMAN 6 di Gereja Methodist Indonesia (GMI) Moria Kota Jambi dan Natal Fakultas Hukum Universitas Jambi di GKPS Jambi.

Segenap guru/dosen dan siswa/mahasiswa Kristen tampak bersemangat merayakan Natal melaluio berbagai kegiatan vocal grup, koor, liturgi, tarian, vocal solo dan fragmen. Semarak Nayal tersebut membuat mereka seakan terlupa akan sulitnya ekonomi. 

“Memang ekonomi sedang sulit sekarang. Kami menyadari itu. Karena itu siswa kami juga agak berat hati meminta sumbangan Natal kepada orangtua siswa. Namun berkat semangat dan suka cita Natal, semua siswa, guru dan orangtua, saling menopang untuk perayaan Natal ini. Kita telah bisa menunjukkan, suka cita Natal tetap bisa kita nikmati kendati ekonomi masyarakat agak sulit,”kata Robinson Hutapea, guru Kristen SMAN 6 pada perayaan Natal SMAN 6 di GMI Moria, Kota Jambi, Kamis  (17/12/2015) malam.
Nuansa toleransi umat beragama tercermin juga pada perayaan Natal Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 6 Kota Jambi di Gereja Methodist Indonesia (GMI) Moria Kota Jambi, Kamis (17/12/2015). Pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) sekolah itu yang beragama Islam turut menghadiri perayaan Natal. (Foto : Warna/Rds)

Perayaan Natal SMAn 6 sendiri berlangsung meriah dan dihadiri segenap guru Kristen, siswa dan para orangtua. Orangtua mengharapkan, melalui perayaan Natal tersebut, para siswa SMAN 6 semakin semangat belajar untuk meraih prestasi terbaik, semakin bisa menjadi teladan dalam hal kelakuan baik di sekolah, keluarga dan masyarakat. 

Hal senada juga dikatakan Kepala SMP, SMA dan SMK Yadika Jambi, Friston Sinaga pada perayaan Natal sekolah tersebut di GKPS Jambi, Kamis (17/12/2015). Friston mengharapkan agar melalui perayaan Natal tersebut, para siswa bisa mengubah perilaku –perilaku buruk yang tidak mendukung prestasi di sekolah menjadi perilaku baik.

“Saya harapkan, perayaan Natal kita ini membawa perubahak bagi sikap perilaku para siswa untuk menunjukkan bahwa para siswa merupakan orang – orang Kristen yang baik dan senantiasa mau meneladani Kristus,”katanya. 

Sementara seorang orangtua siswa SMA Yadika pada kesempatan tersebut mengharapkan agar melalui Natal sekolah tersebut para siswa SMP, SMA dan SMK Yadika Jambi semakin memiliki iman teguh kepada Kristus. Dengan demikian para siswa dapat menghindari diri dari berbagai perilaku amoral seperti penyalahgunaan narkorkotika dan obat-obat berbahaya (narkoba), kenakalan dan pergaulan bebas. (Warna/Rds

Ratusan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yadika Kota Jambi bersuka cita merayakan Natal di Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Jambi, Kamis (17/12/2015). (Foto : Warna/Rds)