PS
Wanita GKPS Resort GKPS Cikoko Jakarta, Distrik VII (Jakarta – Jawa-
Kalimantan) meraih Peringkat I Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Wanita
Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) di Balai Bolon GKPS, Kota
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Minggu (8/10/2017). (Foto : Sy R
Sar Manihuruk)
(Warna/Jambi)
– Antusias dan meriah. Itulah kesan pertama yang bisa dipetik mengikuti Pesta
Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Wanita Gereja Kristen Protestan Simalungun
(GKPS) yang berlangsung di Balai Bolon GKPS, Jalan Pendeta (Pdt) J Wismar
Saragih, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, Sabtu – Minggu (7- 8/10/2017).
Sedikitnya 1.000 orang wanita GKPS dari 18
resort yang ada di 9 Distrik GKPS di
Indonesia turut ambil bagian pada Pesparawi Wanita GKPS se-Indonesia tersebut.
Bahkan bila dihitung dengan jajaran penyelenggara, lebih 2.000 orang wanita dan
warga jemaat GKPS menghadiri pesparawi tersebut.
Antusiasme wanita GKPS mengikuti lomba
nyanyi paduan suara dan vocal grup GKPS tahun ini tidak hanya tampak pada final
Pesparawi Wanita GKPS di Balai Bolon GKPS, Pematangsiantar tersebut. Sejak Juli
lalu, seluruh wanita GKPS yang berada di seluruh resort di 9 distrik GKPS sudah
mengadakan Pesparawi Wanita GKPS tingkat distrik.
Partisipasi wanita GKPS dalam pesparaawi
tingkat distrik tersebut tergolong sangat tinggi. Hal tersebut terlihat dari banyaknya
wanita GKPS setiap resort yang mengikuti pesparawi di distrik masing-masing.
Para pemenang pertama dan kedua pesparawi,
yakni koor dan vocal grup dari setiap distrik berhak mengikuti final Pesparawi
Wanita GKPS se-Indonesia di Kota Pematangsiantar, 7 – 8 Oktober 2017.
Bila dihitung jerih payah mengikuti
latihan, pengadaan dana untuk keberangkatan mengikuti pesparawi secara beruntun
di tingkat distrik dan pusat, tentunya pengorbanan wanita GKPS mengikuti pesparawi
sangat luar biasa. Apalagi para peserta pesparawi yang jauh dari Kota
Pematangsiantar.
Bupati Simalungun, JR Saragih (dua dari kanan) bersama Ephorus GKPS, Pdt Martin Rumanja Purba, MSi (dua dari kiri), Ketua Umum Panitia Pesparawi Wanita se-GKPS, St Irjen Pol Wagner Damanik (kanan) dan Kepala Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Utara, Ferlin Nainggolan (kiri) menghadiri Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Wanita Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) di Balai Bolon GKPS, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, Minggu (8/10/2017).(Foto : Sy R Sar Manihuruk)
Semangat Bersaksi
Tingginya antusiasme dan semangat wanita
se-GKPS mengikuti pesparawi tentunya bukan sekadar ingin meraih kemenangan
menjadi nomor satu alias juara. Kalau motivasinya hanya untuk menang, berarti nilai
pesparawi wanita se-GKPS tersebut termasuk kategori rendah.
Kenyataan menunjukkan, sebagian besar
peserta wanita GKPS dari berbagai jemaat dan resort mengikuti Pesparawi Wanita
GKPS tingkat distrik dan pusat bukan sekadar meraih juara. Lebih dari itu, para
wanita GKPS mengikuti pesparawi untuk menunjukkan bahwa mereka tetap memiliki
semangat bersaksi bahwa wanita GKPS tetap bersemangat mengabarkan Injil di mana
pun mereka berada.
Hal itu sedikitnya terekam ketika
menyaksikan Pesparawi Wanita GKPS se-Indonesia di Balai Bolon GKPS Kota Pematangsiantar.
Pada lomba vocal grup yang dilaksanakan di Balai Bolon GKPS, Kota Pematangsiantar,
Sabtu (7/10/2017), sebanyak 18 tim vokal grup wanita GKPS mengikuti perlombaan
penuh semangat.
Mereka menampilkan kreasi musik,
aransemen lagu dan koreografi (tarian) masing-masing, sehingga perlombaan lebih
terkesan menjadi sebuah pertunjukan. Para peserta vocal grup wanita dari 18
resort yang mengikuti pertandingan pun tampak enjoy (menikmati) perlombaan,
mereka tidak dibayang-bayangi stres mengikuti lomba karena terbeban target
harus menang.
Karena itu seusai pertandingan, para
wanita GKPS dari berbagai daerah di Indonesia berbaur menari dan menyanyi
bersama. Kemudian mereka pun menerima hasil perlombaan vokal grup dengan jiwa
besar. Yang menang tidak jumawa atau sombong, yang tidak menang tetap legowo
(menerima).
Sekretaris
Jenderal (Sekjen) GKPS, Pdt Dr Paul Ulrich Munthe (kanan) memukul gong pada
pembukaan Pesta Paduan Suara
Gerejawi (Pesparawi) Wanita Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) di Balai
Bolon GKPS, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, Sabtu (7/10/2017).(Foto
: Sy R Sar Manihuruk)
Suasana yang sama juga tampak pada
pelaksanaan lomba paduan suara wanita se-GKPS tersebut di Balai Bolon GKPS, Minggu
(8/10/2017). Perlombaan paduan suara yang dilaksanakan seusai ibadah raya
berlangsung penuh suasana suka cita.
Berbagai gaya busana, teknik paduan
suara dan koreografi yang ditampilkan peserta lebih menonjolkan nuansa
menghibur ketimbang suasana berlomba. Hal tersebut mampu menciptakan suasana
kebersamaan di kalangan wanita se-GKPS yang mengikuti maupun yang menghadiri
pesparawi tersebut.
Tepatlah apa yang dikatakan Bupati
Simalungun, JR Saragih ketika memberikan sambutan pada Pesparawi Wanita GKPS
se-Indonesia tersebut. Dia menilai, Pesparawi Wanita se-GKPS tersebut bukan
sebagai arena berlomba untuk menujukkan siapa yang paling hebat.
JR Saragih, melihat Pesparawi tersebut sebagai
wadah wanita se-GKPS berkumpul bersama untuk memuliakan nama Tuhan melalui talenta
mereka masing-masing di bidang nyanyian rohani Simalungun.
“Karena itu para peserta pesparawi diajak
agar tidak menjadikan pesparawi sebagai ajang kompetisi yang bisa menimbulkan
perselisiha. Wanita GKPS diharapkan menjadikan pesparawi sebagai wadah wanita
GKPS saling berbagi, saling menerima, berdamai dan memberikan semangat baru
untuk menjalani hidup dan pelayanan,”katanya.
Menurut JR Saragih, Pesparawi, baik paduan
suara maupun vokal grup sudah menjadi bagian dari seni dan budaya yang harus
dihargai, terutama di tengah Gereja. Melalui semangat seni dan berbudaya tersebut,
masyarakat, khususnya warga GKPS, terutama wanita GKPS akan lebih memiliki
kehidupan yang baik di masa mendatang.
"Seni dan budaya itu memiliki
keanekaragaman, termasuk paduan suara. Jika seni dan budaya terus digaungkan
bukan hanya di tengah gereja melainkan bisa digaungkan di tengah masyarakat
yang otomatis memiliki semangat yang lebih tinggi guna meraih masa depan yang
lebih cerah lagi,"katanya.
Dewan
Juri Pesparawi Wanita GKPS se-Indonesia berkelas nasional dan sangat
profesional memberikan penilaian terhadap peserta koor dan vokal grup. Ketua
Dewan Juri Roynaldo Hamonangan Saragih (tengah) bersama empat juri dari luas
GKPS ketika mengumumkan hasil Pesta
Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Wanita Gereja Kristen Protestan Simalungun
(GKPS) di Balai Bolon GKPS, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, Minggu
(8/10/2017).(Foto : Sy R Sar Manihuruk)
Pesan Kedamaian
Sementara itu Ephorus GKPS, Pdt Martin Rumanja Purba, MSi pada kesempatan itu mengatakan, Pesparawi Wanita se-GKPS tersebut diharapkan bisa menjadikan masyarakat, khususnya warga GKPS menjadi bagian bangsa Indonesia yang memiliki kehidupan lebih baik.
"Pelaksanaan Pesparawi Wanita
se-GKPS ini tentunya membawa pesan kedamaian, kelembutan dan sukacita. Nyanyian
wanita GKPS yang dikumandangkan melalui Pesparawi mendatangkan berkat dan kuasa
Tuhan yang juga bisa dirasakan orang lain,"katanya.
Sesuai dengan penilaian atau kesan
Bupati Simalungun, JR Saragih dan Ephorus GKPS, Pdt Martin Rumanja Purba, MSi
serta melihat antusiasme wanita GKPS mengikuti Pesparawi Wanita se-GKPS
tersebut, tentunya tidak berlebihan bila disebutkan bahwa wanita menjadi “penyelamat”
tradisi bernyanyi di GKPS.
Melalui Pesparawi Wanita GKPS yang
digelar mulai dari tingkat distrik hingga pusat, semangat bernyanyi di GKPS
seolah bangkit kembali. Selama ini, semangat bernyanyi di GKPS, mulai dari
tingkat jemaat hingga pusat terkesan semakin redup menyusul semakin jarangnya
dilaksanakan kegiatan pesparawi di GKPS.
Redupnya semangat berpesparawi di GKPS belakangan
ini tidak terlepas hilangnya marwah atau roh nyanyian Gerejawi. Selama ini
kegiatan pesparawi digelar hanya untuk menunjukkan kemampuan dan ingin meraih
juara. Hal tersebut membuat kegiatan pesparawi sering berujung dengan
perselisihan di tengah gereja atau jemaat.
Melihat kenyataan itu, para pengurus dan
unsur pimpinan GKPS di berbagai jemaat menghentikan kegiatan yang berbau
perlombaan atau kompetisi, termasuk pesparawi.
Nah, setelah melihat damai dan semaraknya
Pesparawi Wanita se-GKPS di Pematangsiantar, 7 – 8 Oktober 2017, selayaknyalah
seluruh warga jemaat, pengurus seksi, pengurus sektor, majelis dan rohaniawan di
GKPS menyadari bahwa pesparawi bukan untuk ajang menunjukkan kehebatan.
Sejatinya, pesparawi hendaknya dipahami
sebagai wadah untuk menghidupkan dan mewariskan tadisi bernyanyi di tengah
Gereja atau umat Kristen seperti yang telah ditunjukkan Wanita se-GKPS. Semoga.
(Warna/St R Saragih)
PS
Wanita GKPS Resort Jambi yang mewakili GKPS Distrik VI (Riau – Jambi - Sumatera
Selatan – Bengkulu - Bangka Belitung - Kepulauan Riau) berhasil menempati
Peringkat V Pesta
Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Wanita Gereja Kristen Protestan Simalungun
(GKPS) di Balai Bolon GKPS, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, Minggu
(8/10/2017). (Foto : Sy R Sar Manihuruk)
Penyerahan
hadiah kepada para pemenang Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Wanita
Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) di Balai Bolon GKPS, Kota Pematangsiantar,
Sumatera Utara, Minggu (8/10/2017). (Foto
: Sy R Sar Manihuruk)
Balai Bolon GKPS Pematangsiantar, Sabtu – Minggu (7 – 8/10/2017)
Pemenang Lomba Vokal Grup (VG):
Peringkat I : VG Wanita GKPS Resort Cempaka
Putih, Jakarta, Distrik VII (Jakarta – Jawa –
Kalimantan)
Peringkat II : VG Wanita GKPS Resort GKPS
Cikoko Jakarta, Distrik VII (Jakarta – Jawa – Kalimantan)
Peringkat III : VG Wanita GKPS Resort Polonia,
Medan, Distrik IV, Sumatera Utara.
Peringkat IV : VG Wanita GKPS Resort Medan
Selatan, Distrik IV, Sumatera Utara.
Peringkat V : VG Wanita GKPS Resort Kabanjahe, Distrik
III, Sumatera Utara.
Tim VG
Wanita GKPs Cijantung, Jakarta tampil memikat pada Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Wanita Gereja Kristen
Protestan Simalungun (GKPS) di Balai Bolon GKPS, Kota Pematangsiantar,
Sumatera Utara, Sabtu (7/10/2017).(Foto : Sy R Sar Manihuruk)
Pemenang Lomba Paduan Suara (PS) :
Peringkat I : Wanita GKPS Resort GKPS
Cikoko Jakarta, Distrik VII (Jakarta –
Jawa -
Kalimantan)
Peringkat II : PS Wanita GKPS Siantar I
(Sudirman), Distrik I, Pematangsiantar.
Peringkat III : PS Wanita GKPS Resort Cijantung
(Jakarta), Distrik VII (Jakarta – Jawa -
Kalimantan)
Peringkat IV : PS Wanita GKPS Resort Medan
Utara, Distrik IV, Sumatera Utara.
Peringkat V : PS Wanita GKPS Resort
Jambi, Distrik VI (Riau – Jambi - Sumatera Selatan –
Bengkulu - Bangka Belitung
- Kepulauan Riau) (Dari Berbagai Sumber)
0 Response to "Catatan Pesparawi Wanita GKPS se-Indonesia : Wanita, Penyelamat Tradisi Bernyanyi di Tengah Gereja"
Posting Komentar