Novita Dewi Tampil Memukau, Krisis Keluarga Dapat Sorotan
Artis nasional juara kedua X-Factor 2013, Novita Dewi tampil
memukau pada perayaan Natal Oikumene Provinsi Jambi di Gedung Olah Raga (GOR)
Kotabaru Jambi, Senin (29/12/2014) malam. (Foto : Warna/Rds)
(Warna/Jambi) – Suasana
agak lesu perayaan Natal Oikumene se-Provinsi Jambi di Gedung Olah Raga (GOR)
Kotabaru, Kota Jambi, Senin (29/12/2014) malam berubah semarak ketika Novita
Dewi Br Marpaung tampil ke panggung. Lengkingan khas suara artis berkelas
internasional jebolan X-Factor 2013 tersebut membuat sekitar 5.000 umat Kristen
Jambi yang menghadiri perayaan Natal Oikumene tersebut histeris. Penampilan
putri penyanyi Batak Jack Marpaung tersebut benar – benar mendapatkan sambutan
antusias hadirin.
Sebagian umat Kristen Jambi yang selama acara ibadah dan perayaan
Natal berada di luar gedung pun merangsek masuk ke gedung GOR Kotabaru begitu
Novita tampil ke panggung. Akibatnya banyak hadirin tidak mendapatkan tempat
duduk di dalam gedung dan terpaksa berdiri berdesak-desakan menyaksikan
penampilan Novita Dewi. Setiap kali Novita Dewi membawakan sabuah lagu, tepuk
tangan dan sorak sorai hadirin langsung
bergemuruh. Beberapa kali, Novita Dewi berduet dengan artis Kristen nasional,
Aleks Hutajulu dan artis Kristen Jambi.
Histeria umat Kristen yang menghadiri perayaan Natal tersebut
meledak ketika Novita Dewi membawakan tembang lawas Batak, Didia Rongkaphi
(Dimana Jodohku) dan “Alusi Au (Dengarkan Aku) yang dipopulerkan Eddy
Silitonga. Bahkan dipenghujung acara perayaan Natal, Novita Dewi dengan penuh
rasa persaudaraan menyanyi dan menari bersama dengan para hadirin. Bahkan
sebagian besar hadirin enggan beranjak pulang kendati Novita Dewi sudah turun
dari panggung membawakan lagu terakhir.
Trio Cilik Hutagalung dari Desa Senami, Kecamatan Muarabulian,
Kabupaten Batanghari, sekitar 150 Km dari Kota Jambi tampil memukau pada
Perayaan Natal Oikumene Provinsi Jambi di Gedung Olah Raga (GOR) Kotabaru
Jambi, Senin (29/12/2014) malam. (Foto:Warna/Rds)
Semarak perayaan Natal Oikumene Provinsi Jambi juga bertambah
berkat penampilan tiga orang anak sekolah dasar (SD), Trio Cilik Hutagalung
dari pelosok Kabupaten Batanghari Jambi, yakni Desa Senami, Kecamatan Muarabulian,
tampil membawakan lagu-lagi rohani Batak. Paduan suara serasi dan lengkingan
suara trio cilik tersebut juga mendapat antusiasme hadirin.
Kepiawaian trio cilik tersebut melantunkan lagu-lagu rohani Batak
dengan gaya bernyanyi penyanyi trio Batak umumnya membuat hadirin juga
histeris. Setiap trio cilik tersebut tampil ke panggung, para hadiri menyambut
dengan sorak – sorai dan tepuktangan bergemuruh. Para hadirin pun meminta trio
cilik tersebut tampil menyanyi hingga empat kali.
Penampilan penari Melayu Jambi dari Tim Kesenian Provinsi Jambi
cukup memukau Perayaan Natal Oikumene Provinsi Jambi di Gedung Olah Raga (GOR)
Kotabaru Jambi, Senin (29/12/2014) malam. (Foto : Warna/Rds)
Nuansa Melayu dan Batak juga sangat terasa pada perayaan Natal
Oikumene Provinsi jambi tersebut. Ketika Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus, Wali
Kota Jambi, Syarif Fasha dan para pimpinan daerah Jambi masuk ke gedung
menghadiri perayaan Natal, mereka disambut tarian khas Melayu Jambi, Sekapur
Sirih, yaitu tarian kehormatanmasyarakat Jambi karya seniman Simalungun yang
pernah berkarya di Jambi, Taralamsyah Saragih.
Kemudian pada acara hiburan, Tim Kesenian Provinsi Jambi juga
tampil membawakan seni Kompangan dan Tarian Bedana. Penampilan tim kesenian
tradisional Melayu Jambi dengan gaya modern tersebut juga mampu menghidupkan
suasana perayaan Natal semakin meriah. Nuansa Batak pada perayaan Natal
tersebut menonjol ketika Tim Tari (Tortor) Batak Jambi tampil ke panggung mementaskan
tari-tarian khas Batak dengan iringan grup musik tradisional Batak Jambi, Embas
Grup. Kemudian nuansa keakraban juga terasa pada perayaan Natal tersebut ketika
Wali Kota Jambi, Syarif Fasha bernyanyi bersama dengan para Forum Komunikasi
Pimpinan daerah (Forkopimda) Kota Jambi membawakan lagu Anak Medan.
Menyorot Krisis Keluarga
Perayaan Natal Oikumene Provinsi Jambi terasa semakin bermakna
atau tidak sekadar hiburan ketika Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus dan Ketua
Umum Panitia Natal Oikumene Provinsi Jambi, Letkol TNI (Inf) Fredy Sianturi dan
para pendeta tampil ke panggunga memberikan sambutan. Kepala daerah dan tokoh
agama tersebut memberikan perenungan kepada segenap hadirin tentang berbagai
krisis yang melanda kehidupan keluarga di Indonesia, termasuk keluarga Kristen
di Jambi.
Gubernur Jambi mengatakan, fenomena peningkatan problematika
kegidupan keluarga yang ditandai dengan terus bertambahnya angka perceraian,
kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan kenakalan anak di tengah masyarakat
saat ini banyak dipengaruhi kurangnya penanaman nilai-nilai ajaran agama dalam
keluarga. Orientasi kehidupan keluarga yang terfokus pada materi dengan gaya
hidup egosentris, individualis dan hedonis akibat pengaruh globalisasi membuat
keluarga semakin mengabaikan pentingnya prinsip-prinsip agama dalam pembinaan
keluarga. Menipisnya pengajaran nilai – nilai agama dalam keluarga membuat
makna religius kehidupan keluarga semakin hilang dan pada akhirnya
disharmonisasi kehidupan keluarga pun terus meningkat.
Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus (nomor tiga dari kanan) didampingi
Wali Kota Jambi, Syarif Fasha (nomor tiga dari kiri), Ketua Panitia Natal Oikumene Provinsi Jambi yang
juga Komandan Kodim 0415/Batanghari Jambi Letkol TNI (Inf), Fredy Sianturi (dua dari kanan) dan Ketua Persekutuan Gereja-gerea Pentakosta di Indonesia
(PGPI) Provinsi Jambi, Pdt R Gultom, foto bersama dengan para
pejabat daerah, tokoh agama dan para pendeta pada Perayaan Natal Oikumene
Provinsi Jambi di Gedung Olah Raga (GOR) Kotabaru Jambi, Senin (29/12/2014)
malam. (Foto : Warna/Rds)
“Menyadari kenyataan tersebut, setiap keluarga di tengah
masyarakat kita, tanpa membeda – bedakan agama, perlu semakin meningkatkan
peran agama dalam pembinaan keluarga. Pembekalan anggota – anggota keluarga
dengan nilai – nilai kerohanian sesuai ajaran agama akan mampu meningkatkan
ketahanan mentalitas dan spritualitas keluarga. Dengan demikian keluarga akan
mampu menghadapi berbagai dampak negatif globalisasi terhadap kehidupan
keluarga,”kata Gubernur Jambi.
Gubernur Jambi mengatakan, salah satu tantangan berat yang
dihadapi pemerintah dan agama – agama di Jambi, termasuk juga di Indonesia saat
ini, yakni meningkatnya penyalahgunaan narkotika dan obat-obat berbahaya
(narkoba), pergaulan hidup bebas di kalangan generasi muda, KDRT, perceraian
dan berbagai bentuk kemerosotan moral. Semuanya itu terjadi akibat berkurangnya
ketaatan anggota – anggota keluarga terhadap ajaran agama masing – masing.
Fenomena sosial ini perlu disikapi dan diantisipasi lebih serius oleh keluarga
masa kini agar pengaruh kemerosotan moral di tengah keluarga bisa dibendung.
Salah satu caranya, yaitu meningkatkan pembinaan agama dalam keluarga.
“Keluarga adalah bait suci yang merupakan tempat utama membekali
para anggotanya ajaran-ajaran yang baik tentang kehidupan. Karena itu keluarga
tidak bisa sedikitpun mengabaikan penanaman ajaran agam terhadap seluruh
anggota keluarga. Sesuai dengan tema Natal Oikumene Jambi tahun ini, ‘Berjumpa
dengan Allah dalam Keluarga’, saya harapkan seluruh keluarga di Jambi,
khususnya umat Kristen, hendaknya semakin meningkatkan ajaran agama dalam
keluarga agar tidak ada keluarga yang terjerumus pada disharmonisasi keluarga,
kemerosotan moral dan tindakan – tindakan antisosial,”katanya.
Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus (nomor tiga dari kanan) didampingi
Wali Kota Jambi, Syarif Fasha (nomor tiga dari kiri) foto bersama dengan para
pejabat daerah, tokoh agama dan para pendeta pada Perayaan Natal Oikumene
Provinsi Jambi di Gedung Olah Raga (GOR) Kotabaru Jambi, Senin (29/12/2014)
malam. (Foto : Warna/Rds)
Sementara itu Ketua Panitia Natal Oikumene Provinsi Jambi yang
juga Komandan Kodim 0415/Batanghari Jambi Letkol TNI (Inf), Fredy Sianturi pada
kesempatan tersebut mengatakan, kasus penyalahgunaan narkoba dan pergaulan
bebas merupakan masalah serius yang perlu disikapi Gereja – gereja dan keluarga
Kristen di Jambi. Gereja perlu meningkatkan pembinaan terhadap umatnya,
khususnya kaum generasi muda, agar terhindar dari penyalahgunaan narkoba dan
pergaulan bebas. Keluarga Kristen uga diharapkan meningkatkan pembinaan rohani
terhadap anggota keluarga agar memiliki kekuatan mental dan iman menghadapi
berbagai godaan kemerosotan moral.
“Gereja – gereja di Jambi perlu meningkatkan pembinaan rohani
terhadap warganya agar bertumbuh menjadi keluarga yang beriman dan tahan
terhadap godaan – godaan gaya hidup yang bersifat duniawi semata. Keluarga
Kristen juga perlu lebih memperhatikan pembinaan rohani anggota keluarga
masing-masing agar tidak terjebak pada perilaku hidup yang negatif. Kalau
Gereja dan keluarga Kristen mampu membina anggotanya memiliki jiwa religius,
tentunya apa pun bentuk dampak negatif globalisasi terhadap kehidupan keluarga
akan bisa ditangkal,”katanya.
Sementara Ketua Persekutuan Gereja-gerea Pentakosta di Indonesia
(PGPI) Provinsi Jambi, Pdt R Gultom pada kesempatan itu mengakui, masih banyak
warga Gereja di Jambi yang terlibat kasus kejahatan, penyalahgunaan narkoba dan
masalah sosial lainnya. Semuanya itu terjadi akibat minimnya pembinaan
kerohanian di tengah keluarga Kristen.
“Minimnya pembinaan kerohanian itu dipengaruhi terbatasnya rumah
ibadah yang bisa dijadikan wadah pembinaan agama bahi umat Kristen di Jambi.
Sementara itu umat Kristen di Jambi masih cenderung mengutamakan rumah ibadah
atau gereja sebagai tempat utama pembinaan kerohanian para anggotanya,”ujarnya.
(Warna/Rds/SP)
Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus (nomor sembilan dari kanan) didampingi
Wali Kota Jambi, Syarif Fasha (nomor tujuh dari kiri) foto bersama dengan para
pejabat daerah, tokoh agama dan para pendeta pada Perayaan Natal Oikumene
Provinsi Jambi di Gedung Olah Raga (GOR) Kotabaru Jambi, Senin (29/12/2014)
malam. (Foto : Warna/Rds)
0 Response to "Laporan Khusus Natal Oikumene Jambi"
Posting Komentar