Pendeta HKBP Resort Jambi, Pdt Dr Ir Fridz P
Sihombing (kiri) menerima cendera mata (bingkisan) dari Pendeta GKPS Resort Jambi, Pdt JP Tamsar STh (kanan) seusai Pembinaan Majelis Jemaat GKPS Resort Jambi di
GKPS Jambi, Jumat (24/07/2015). (Foto : Warna/Rds)
(WARNA/JAMBI) Peningkatan pelayanan majelis jemaat
menjadi dambaan warga jemaat Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS).
Peningkatan pelayanan majelis jemaat tersebut dibutuhkan seiring dengan
berbagai tantangan kehidupan sosial, ekonomi, budaya dan rohani yang dihadapi
warga jemaat GKPS di era globalisasi atau modern sekarang hingga di masa
mendatang.
Warga jemaat GKPS di Jambi juga membutuhkan peningkatan
pelayanan majelis jemaat menghadapi berbagai tantangan kehidupan sehari-hari,
khususnya di tanah perantauan. Untuk memenuhi peningkatan pelayanan majelis
tersebut tentunya sangat dibutuhkan
kualitas majelis jemaat yang baik, majelis yang memahami benar kebutuhan
pelayanan warga jemaatnya.
Terkait dengan kebutuhan sumber daya manusia
(SDM) dalam pelayanan gereja tersebut, GKPS Resort Jambi pun mengadakan
pembinaan kepada majelis jemaat di GKPS Resort Jambi di GKPS Jambi, Jumat
(24/7/2015). Pembinaan majelis jemaat tersebut diikuti sekitar 56 orang anggota
majelis jemaat GKPS Jambi dan GKPS
Persiapan Tanah Kanaan Kota Jambi. Pembinaan tersebut menampilkan pembicara,
Pendeta (Pdt) Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Resort Jambi, Pdt Dr Ir
Fridz P Sihombing dan Pendeta GKPS Resort Jambi, Pdt JP Tamsar, STh.
Pembinaan majelis jemaat GKPS Resort Jambi
tersebut memberikan cukup banyak dan lengkap mengenai tugas dan tanggung jawab majelis
jemaat atau pelayan (diaken) dalam pelayanan jemaat, baik pelayanan di tengah
gereja maupun di tengah keluarga dan masyarakat.
Pendeta HKBP Resort Jambi, Pdt
Dr Ir Fridz P Sihombing memberikan ceramah pada Pembinaan Majelis Jemaat GKPS
Resort Jambi di GKPS Jambi, Jumat (24/07/2015). (Foto : Warna/Rds)
Hilangkan Ambisi
Pdt Dr Ir Fridz P Sihombing yang membawakan
materi berjudul “Posisi, Tugas dan Spritualitas Penatua” pada pembinaan
tersebut mengatakan, tanggung jawab majelis jemaat dalam pelayanan jemaat
sangat berat. Tanggung jawab tersebut berat karena majelis jemaat dituntut
memperhatikan segenap aspek kehidupan warga jemaat, baik aspek ekonomi, sosial,
budaya dan terutama aspek kerohanian. Supaya mampu melaksanakan tugas berat
tersebut, majelis jemaat perlu memiliki spritualitas yang baik.
Spiritualitas majelis jemaat tersebut antara
lain, tangguh dan konsisten dalam pelayanan. Artinya majelis harus mau dan
mampu melaksanakan tugas sesulit apa pun itu dengan hati yang ikhlas atau tanpa
pamrih. Kemudian majelis jemaat harus senantiasa konsisten atau tetap rajin
melaksanakan tugas-tugas pelayanan. Baik tugas pelayanan dalam peribadahan
maupun tugas pelayanan dalam memperhatikan kehidupan warga jemaat.
Anggota majelis jemaat juga, lanjut Pdt Dr Ir
Fridz P Sihombing, perlu senantiasa melaksanakan tugas pelayanan bukan atas ambisi
dan untuk kepentingan pribadi dan
kelompok. Majelis harus melaksanakan seluruh tugas pelayanan berdasarkan Firman
Allah. Dengan demikian tidak ada warga jemaat yang terabaikan dalam pelayanan
dan pelayanan pun akan bisa terlaksana secara maksimal.
Aspek spritualitas lain yang perlu dimiliki
majelis jemaat atau seorang pelayan di tengah gereja, yaitu adanya sikap dan
gaya hidup yang rendah hati, sopan santun, tenggang rasa atau toleran. Pelayan
tidak bisa bersikap sombong, mau menang sendiri dan mengabaikan pendapat orang
lain dalam pelayanan.
“Penatua atau majelis jangan membikin
pembeda-bedaan dalam pelayanan, haris bersikap rendah hati dan sopan menegur
jemaat, sopan dan toleran memberikan tanggapan terhadap pendapat orang lain dan
berupaya menghindari pertentangan pendapat yang mengarak ke konflik dalam rapat
di gereja,”katanya.
Pdt
Kurnia Br Girsang, STh (kiri) didampingi Sekretaris GKPS Resort Jambi
(dua dari kiri), St Meslan Saragih, SH, Wakil Ketua GKPS Resort Jambi,
St Drs GM Saragih, MSi (dua dari kanan) dan Pdt JP Tamsar, STh (kanan)
pada ibadah Pembinaan Majelis Jemaat GKPS Resort Jambi di GKPS Jambi,
Jumat (24/07/2015). (Foto : Warna/Rds)
Keikhlasan Majelis
Seorang majelis, menurut Pdt Fridz P Sihombing,
memiliki tugas pelayanan yang cukup berat, membutuhkan jiwa pengorbanan, keikhlasan
dan kelemah-lembutan. Tugas tersebut antara lain, mengajak anggota jemaat
beribadah dan meneliti atau mempelajari penyebab anggota jemaat tidak datang
beribadah. Majelis juga dituntut secara rutin mengunjungi orang sakit, member bantuan
dan mengingatkan orang sakit tentang Firman Allah yang mampu memberikan
kekuatan menghadapi derita hidup. Selain itu majelis juga harus senantiasa
mendoakan warga jemaat yang sakit.
Tugas lain yang juga penting dilaksanakan
majelis, kata Fridz P Sihombing , yakni mengamati perilaku kehidpan warga
jemaat apakah sesuai dengan aturan-aturan gereja/Firman Allah atau tidak.
Menegur anggota jemaat yang melakukan pelanggaran aturan-aturan gereja dangan
teguran secara santun.
Selain itu memberitahukan kehidupan anggota jemaat yang
kurang baik kepada pendeta maupun pimpinan majelis jemaat dan menggembalakan
anggota jemaat yang melanggar aturan gereja agar bisa menjadi anggotajemaat
yang baik. Majelis jemaat juga senantiasa dituntut
memberikan penghiburan kepada warga jemaat yang berduka cita, merawat orang
yang susah dan menolong orang miskin.
“Tugas penting lainnya yang perlu dilakukan
majelis, yaitu mengajak atau mendorong anak-anak dan pemuda agar rajin belajar,
sekolah, ke gereja dan mempelajari Firman Allah. Perhatian terhadap anak,
remaja dan pemuda ini penting agar anak-anak, remaja dan pemuda Kristen bisa terus
mengembangkan pelayanan gereja kea rah yang lebih baik di masa mendatang,”paparnya.
Anggota
Majelis Jemaat GKPS se-Resort Jambi serius mengikuti pembinaan Majelis Jemaat
GKPS Resort Jambi di GKPS Jambi, Jumat (24/07/2015). (Foto : Warna/Rds)
Menurut Pdt Fridz P Sihombing, majelis atau
pelayan yang baik hanyalah mereka yang mau menjalankan tugas-tugas pelayanan
dengan ikhlas. Majelis atau diaken yang telah memperoleh gelar syamas, sintua
dan ketua-ketua seksi yifak layak
disebut sebagai pelayan gereja kalau mereka tidak melaksanakan tugas pelayanan
sesuai dengan jabatan mereka di tengah gereja.
Memahami Liturgi
Sementara itu, Pdt JP Tamsar STh yang membawakan
makalan berjudul “Unsur-unsur Liturgi GKPS” pada pembinaan tersebut mengatakan,
seluruh rangkaian liturgi dalam peribadahan di tengah gereja harus dilaksanakan
sesuai aturan yang sudah ada. Seluruh rangkaian liturgi peribadahan harus
dilaksanakan dengan baik agar peribadahan berlangsung khidmat dan tertib.
Unsur-unsur liturgi di GKPS yang mesti dibawakan
dengan baik, mulai dari votum/introitus (pembukaan), doding (nyanyian), titah
(firman), hasasapan ni dousa (pengampunan dosa), sibasaon (pembacaan nats
Alkitab), manaksihon haporsayaon (pengakuan iman), ambilan (khotbah), galangan
(persembahan) dan pasu-pasu (berkat).
“Semua rangkaian liturgi tersebut haris dibawakan dengan baik oleh pelayan dan
jemaat karena seluruh rangkaian liturgi tersebut merupakan pelayanan Firman
Allah. Supayan majelis bisa membawakan seluruh rangkaian liturgi dengan baik,
majelis perlu memahami makna setiap butir liturgy,”katanya.
Pendeta GKPS Resort Jambi,
Pdt JP Tamsar STh memberikan pemahaman mengenai liturgi GKPS pada Pembinaan Majelis
Jemaat GKPS Resort Jambi di GKPS Jambi, Jumat (24/07/2015). (Foto : Warna/Rds)
Dikatakan, liturgi GKPS bukanlah liturgi yang
kaku. Liturgi ibadah GKPS bisa disesuaikan dengan kondisi dan bentuk
peribadahan. Ibadah rutin pada hari minggu atau partonggoan (ibadah jemaat di rumah
warga) hendaknya senantiasa menggunakan lima bentuk liturgi baku di GKPS.
Sedangkan pada acara-acara dan ibadah khusus seperti pesta-pesta gereja,
kebaktian di luar gereja dan ibadah penyegaran iman bisa menggunakan liturgi kreatif
yang sifatnya fleksibel (lentur) dan mampu memberikan keluasaan bagi warga
jemaat untuk beribadah penuh nuansa gembira. (Warna/Rds)
Pendeta HKBP Resort Jambi, Pdt
Dr Ir Fridz P Sihombing dan Pendeta GKPS Resort Jambi, Pdt JP Tamsar STh foto bersama
dengan Majelis Jemaat GKPS Resort Jambi seusai Pembinaan Majelis Jemaat GKPS
Resort Jambi di GKPS Jambi, Jumat (24/07/2015). (Foto : Warna/Rds)
0 Response to "Membentuk Karakter Pelayan Berjiwa Ikhlas dan Rendah Hati"
Posting Komentar