Pendeta GKPS Resort Jambi, Pdt Riando
Tondang, STh memberikan berkat dan peneguhan kepada peserta Angkat Sidi
(Manaksihon Haporsayaon/Malua) pada ibadah Olob-olob 114 Tahun GKPS di Jemaat
GKPS Jambi, Minggu (6/8/2017). (Warna/SyRSM)
GKPS Jambi Tingkatkan Kualitas Pengajaran Katekhisasi
(Warna/Jambi) – Pembelajaran katekhisasi
atau sering disebut marguru manaksihon haporsayaon (belajar mengenai kesaksian)
menjadi salah satu pondasi utama bagi Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS)
untuk mencetak warga jemaat (anggota sidi) yang memiliki kualitas iman yang
baik.
Melalui kegiatan katekhisasi warga jemaat yang
sbelumnya anggota baptis meningkat statusnya menjadi anggota sidi. Dengan
predikat anggota sidi, warga jemaat diharapkan mampu menjadi saksi-saksi
Kristus yang memiliki jiwa militan (kokoh) untuk melaksanakan tri tugas
panggilan Gereja, yakni Koinonia (Bersekutu), Marturia (Bersaksi) dan Diakonia
(Melayani).
Melihat pentingnya peningkatan kualitas anggota sidi
tersebut, GKPS Jambi berupaya meningkatkan pengajaran katekhisasi terhadap
anggota baptis yang telah menginjak usia remaja. Untuk itu, parguru manaksihon
(peserta katekhisasi) di GKPS Jambi selama dua tahun terakhir mendapatkan
pengajaran yang lebih intensif, berkualitas dan variatif (bervariasi).
Sejak tahun 2015, pengajar katekhisasi tidak lagi
hanya mengandalkan Sintua dan Syamas (diaken). Pengajar katekhisasi di GKPS
Jambi mengutamakan fulltimer (pendeta, penginjil dan vikar). Kemudian materi
pelajaran katekhisasi atau marguru manaksihon juga tidak lagi hanya bidang
agama (theologia), tetapi juga ditambah dengan pengetahuan mengenai
jurnalistik.
Peserta Pendidikan Katekhisasi (Marguru
Manaksihon) angkatan 2016/2017 yang sudah lulus ujian, menerima Angkat Sidi
(Manaksihon Haporsayaon/Malua) pada ibadah Olob-olob 114 Tahun GKPS, Minggu
(6/8/2017). (Warna/SyRSM)
Pelajaran dasar jurnalistik dijadikan materi tambahan bagi
peserta katekhisasi di GKPS Jambi sebagai bekal untuk meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan dalam pembuatan pencatata dan laporan – laporan kegiatan
gereja. Melalui pelajaran jurnalistik tersebut juga diharapkan peserta
katekhisasi memiliki kemampuan mebuat berita-berita seputar kegiatan gereja
untuk dipublikasikan di majalah dinding, warta jemaat, media Kristiani dan
media sosial. Dengan demikian setiap lulusan program pendidikan katekhisasi
GKPS Jambi bisa menjadi duta-duta Pekabaran Injil di masa mendatang.
Selain itu, pelajaran jurnalistik juga dimaksudkan menanamkan
sifat gemar membaca dan menulis bagi peserta katekhisasi ketika mereka sudah bergabung
dengan Pemuda GKPS Jambi. Dengan
demikian kualitas Pemuda GKPS Jambi semakin meningkat.
Untuk menghasilkan lulusan yang lebih berkualitas,
para peserta katekhisasi (parguru manaksihon) di GKPS Jambi juga menempuh
ujian. Peserta yang tidak lulus ujian tidak diperkenankan Manaksihon Haporsayaon/Malua
(Angkat Sidi). Sebagai tambahan motivasi kepada para peserta katekhisasi di
GKPS Jambi, mulai tahun ini, para lulusan terbaik Marguru Manaksihon
Haporsayaon diberikan penghargaan atau bingkisan.
Lulusan terbaik Pendidikan Katekhisasi
(Marguru Manaksihon) Jemaat GKPS Jambi ketika menerima bingkisan pada ibadah, Minggu
(6/8/2017). Terbaik I L Santha
Carlina Br Saragih (kiri), Terbaik II : Diny Vionita S (tengah) dan Teraik III : Kristina Amelia Br Sidauruk (kanan). (Warna/SyRSM)
Diperketat
Pendeta GKPS Resort Jambi, Pdt Riando Tondang, STh
ketika memberikan pembekalan kepada para peserta ujian katekhisasi GKPS Jambi
mengatakan, upaya peningkatan kualitas katekhisasi di GKPS Jambi belum
sepenuhnya mendapat respon yang baik dari peserta katekhisasi. Hal tersebut
tercermin dari tingkat kehadiran peserta katekhisasi pada kegiatan belajar katekhisasi
setiap Minggu sore.
Dikatakan, selama tahun ajaran Agustu 2016 – Juli 2017,
pelaksanaan kegiatan katekhisasi di GKPS Jambi hanya 42 kali pertemuan. Padahal
kegiatan katekhisasi seharusnya bisa dilaksanakan 100 kali pertemuan. Bahkan dari
19 orang peserta katekhisasi, masih ada peserta katekhisasi yang kehadirannya
hanya 18 kali dari sebanyak 42 kali pertemuan. Sebanyak 10 orang lulusan
katekhisasi GKPS Jambi angkatan 2016/2017 tersebut menerima peneguhan Angkat
Sidi (Manaksihon Haporsayaon/Malua) pada Olob-olob 114 Tahun GKPS di GKPS
Jambi, Minggu (6/8/2017).
Kondisi tersebut membuat kualitas lulusan parguru
manaksihon (katekhisasi) di GKPS Jambi belum bisa ditingkatkan secara maksimal.
Berdasarkan hasil ujian, masih banyak peserta yang kurang menguasai materi
pelajaran. Baik materi pelajaran Alkitab, Tata Gereja dan Peraturan Rumah
Tangga GKPS maupun dasar-dasar jurnalistik.
“Untuk tahun ajaran Agustus 2017 – Juli 2018, kegiatan
katekhisasi di GKPS Jambi akan diperketat. Peserta yang kehadirannya tidak memenuhi
syarat tidak bisa mengikuti ujian. Sedangkan peserta katekhisasi yang tidak
lulus ujian tidak diperbolehkan mengikuti Angkat Sidi (Manaksihon Haporsayaon).
Kebijakan tersebut ditempuh untuk meningkatkan kualitas lulusan program katekhisasi
di GKPS Jambi,”katanya.
Penginjil Wanita GKPS Jamb, Denny Br
Damanik, STh (tengah membelakangi lensa) dan Ketua Majelis Jemaat GKPS Jambi, St R Saragih (kanan)
memberika nbingkisan kepada para lulusan terbaik Pendidikan Katekhisasi
(Marguru Manaksihon) Jemaat GKPS Jambi pada ibadah Olob-olob 114 Tahun GKPS, Minggu
(6/8/2017). (Warna/SyRSM)
Sementara itu Pengantar Jemaat (Ketua Majelis Jemaat)
GKPS Jambi, St R Saragih mengatakan, selama dua tahun terakhir, pendidikan dasar
jurnalistik untuk peserta katekhisasi di GKPS Jambi mulai meningkatkan hasil
yang baik. Kendati belum semua peserta katekhisasi mengikuti pelajaran dasar
jurnalistik secara serius, namun beberapa peserta katekhisasi mampu mengikuti
pelajaran jurnalistik dengan baik.
“Beberapa peserta katekhisasi sudah bisa membuat
berita-berita langsung dan singkat (straight news). Padahal mereka hanya tiga
kali mendapatkan materi pelajaran jurnalistik. Peserta katekhisasi yang sudah
mulai bisa membuat berita tersebut perlu dibina lagi agar mereka lebih
menguasai pola-pola peliputan, pengolahan dan penyiaran berita gereja,”katanya.
Dikatakan, materi pelajaran jurnalistik dan marguru
doding (bernyanyi) juga perlu ditingkatkan pada program katekhisasi di GKPS
Jambi. Dengan demikian para lulusan katekhisasi di GKPS Jambi yang sudah Angkat
Sidi dan menjadi anggota pemuda mampu menyiarkan berbagai berita gereja di
media massa serta menguasai not dan bisa bernyanyi dengan baik.
Menurut St R Saragih pelajaran jurnalistik pada
katekhisasi di GKPS Jambi tahun 2015 –
2016 hanya dua kali pertemuan dan pada tahun 2016 – 2017 hanya tiga kali
pertemuan. Semesetinya pengajaran jurnalistik tersebut minimal enam kali
pertemuan agar peserta katekhisasi lebih menguasai terori dan praktek.
“Kemudian materi bernyanyi (belajar not) pada peserta
katekhisasi GKPS Jambi tahun 2015 – 2016 hanya dua kali dan tahun 2016 – 2017 tidak
ada pelajaran bernyanyi. Mudah-mudahan tahun ajaran 2017 – 2018, materi pelajaran
jurnalistik dan bernyanyi pada program katekhisasi di GKPS Jambi bisa
ditingkatkan,”katanya. (Warna/Rds)
0 Response to "Melepas Duta Pekabaran Injil dari GKPS Jambi "
Posting Komentar