Warga
Kota Jambi terpaksa menggunakan masker untuk mengantarkan anak sekolah karena
asap tebal yang mengganggu kesehatan, Jumat (14/3/2014). [Foto:Warna/Rds]
[JAMBI]
Bencana asap akibat kebakaran lahan dan hutan serta krisis air bersih akibat
kemarau panjang di Jambi selama Januari – Maret 2014 membuat warga Jambi
diterpa keresahan. Asap tebal berbulan-bulan menyebabkan banyak warga yang
terkena penyakit infeski saluran
pernafasan atas (ISPA) atau batuk – batuk. Kemudian krisis air bersih akibat
sumur kering dan saluran air perusahaan daerah air minum (PAM) Jambi ngadat
alias tidak mengocor membuat warga terpaksa membeli air dengan harga mahal atau
“mengemis” air ke tetangga atau family.
Seorang anak sekolah menggunakan masker untuk melindungi diri dari asap yang menyelimuti Kota Jambi, Jumat (14/3/2014). [Foto;Warna/Rds]
Dalam
kenyataan di lapangan, tidak banyak yang bisa dilakukan warga Kota Jambi
mengatasi dampak asap dan krisis air bersih tersebut. Warga hanya berharap
datangnya hujan agar bencana asap dan krisis
air bersih teratasi segera. Untuk itu umat Kristen di Jambi pun memanjatkan doa
agar hujan turun di Jambi.
Jemaat
Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Kotabaru Jambi dalam ibada Minggu
(16/3/2014) berdoa secara khusus untuk menyikapi bencana asap, kebakaran lahan
dan hutan serta krisis air bersih yang melanda Jambi. Warga jemaat GKPS
Kotabaru Jambi berharap kemurahan Tuhan Allah agar hujan segera turun, sehingga
bencana asap segera berkahir dan krisis air bersih pun segera teratasi.
Harapan
jemaat GKPS Kotabaru Jambi akan turunnya hujan seperti harapan segenap warga
masyarakat Jambi sangat besar karena GKPS Kotabaru Jambi juga selama
berbulan-bulan telah mengalami krisis air bersih. Dua sumur air di GKPS
Kotabaru kering selama kemarau, sehingga keluarga pendeta danpenjaga gereja
yang tinggal di komplek gereja terpaksa membeli air.
Wakil
Gubernur Jambi, H Fachrori Umar (kanan) menyalami warga seusai membagikan masker kepada warga Kota Jambi
sebagai aksi keprihatinan tergadap bencana asap di Jambi, Jumat (14/3/2014).
[Warna/Rds]
Semua Prihatin
Kerpihatinan
terhadap bencana asap, kebakaran lahan dan hutan maupun krisis air bersih di
Jambi tidak hanya datang dari umat Kristen, tetapi juga seluruh warga Jambi,
termasuk para pejabat. Wakil Gubernur
Jambi, Fachrori Umar memprihatinkan kondisi bencana asap serta masih terjadinya
kebakaran lahan dan hutan di Jambi. Asap kebakaran lahan dan hutan yang
menyelimuti Kota Jambi dan beberapa kabupaten di Jambi tidak hanya melumpuhkan
transportasi udara di daerah itu setiap pagi. Asap kebakaran lahan dan hutan
juga telah menimbulkan lonjakan kasus penyakit ISPA.
Ketika
membagikan masker kepada warga Kota Jambi, Jumat (14/3) pagi, Fachrori Umar
menjelaskan, jumlah penduduk Jambi yang terjangkit penyakit ISPA selama bencana
asap melanda daerah itu Februari – Maret mencapai 55.847 orang. Penderita ISPA
tersebut meningkat tajam dibandingkan penderita ISPA di Jambi Januari lalu
hanya sekitar 7.000 orang.
Kemudian
kualitas udara di Jambi juga terus memburuk akibat asap yang semakin tebal.
Udara di Kota Jambi misalnya sudah masuk kategori tidak sehat karena angka ISPU
di Kota Jambi sepekan terakhir telah menyentuh angka 128 ppm.
Yang
lebih memprihatinkan, lanjut Fachrori, kebakaran lahan dan hutan di Jambi terus
meluas kendati dampak asap sudah menimbulkan korban banyaknya warga sakit.
Lahan perkebunan dan hutan yang terbakar di Jambi dua bulan terakhir telah
mencapai 500 hektare (ha). Sebagian kebakaran lahan dan hutan tersebut belum
bisa dipadamkan sepenuhnya karena berada di lahan gambut.
“Asap
kebakaran lahan dan hutan di Jambi telah menimbulkan dampak yang parah bagi
kesehatan masyarakat. Untuk mengatasi bencana asap ini, saya menghimbau
perusahaan-perusahaan perkebunan sawit, hutan dan petani menghentikan
pembakaran dalam pembukaan maupun pembersihan
lahan. Para perokok juga saya minta tidak membuang puntung rokoknya di
lahan perkebunan atau ditempat yang mudah terbakar,”tegasnya.
Wakil
Gubernur Jambi, H Fachrori Umar (kanan) memakaikan masker kepada seorang anak ketika membagikan masker sebagai aksi keprihatinan tergadap bencana asap di Kota Jambi , Jumat (14/3/2014).
[Warna/Rds]
Harapan
tersebut tentunya mengarahjuga kepada umat Kristen di Jambi yang notabene
banyak berusaha di bidang perkebunan kelapa sawit. Umat Kristen di Jambi yang
berkebun sawit diharapkan tidak melakukan atau menghentikan pembakaran lahan
dan hutan guna mengatasi bencana asap, kebakaran lahan dan hutan. Para petani
dan pengusahan kebun sawit dari kalangan umat Kristen di Jambi juga diharapkan
menjadi pelopor dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran lahan dan hutan
melalui penghentian tradisi pembakaran untuk membuka dan membersihkan lahan.
[Warna/Rds]
Suasana Kota Jambi yang berkabut akibat asap tebal kebakaran lahan dan hutan yang menyelimuti kota itu, Jumat (14/3/2014). [Foto: Warna/Rds]
Cahaya matagari pagi di Kota Jambi yang tampak redup seperti senja akibat terhalang asap tebal kebakaran lahan dan hutan, Jumat (14/3/2014). [Foto: Warna/Rds]
Suasana Kota Jambi yang berkabut akibat asap tebal kebakaran lahan dan hutan yang menyelimuti kota itu, Jumat (14/3/2014). [Foto: Warna/Rds]
Cahaya matagari pagi di Kota Jambi yang tampak redup seperti senja akibat terhalang asap tebal kebakaran lahan dan hutan, Jumat (14/3/2014). [Foto: Warna/Rds]
0 Response to "Doa Umat Kristen Jambi untuk Bencana Asap dan Kemarau "
Posting Komentar