Tim VG Pemuda GKPS Kotabaru Jambi
menyumbangkan pujian pada Pesta/Minggu
Wanita GKPS ke-56 di Jemaat GKPS Kotabaru Jambi, Minggu (9/3/2014). (Foto : Warna/Rds)
Menyadari kondisi seperti itu, Pimpinan Majelis GKPS Kotabaru
Jambi dan Pembimbing Pemuda GKPS Kotabaru Jambi mengambil inisiatif memberikan
motivasi kepada pemuda untuk kembali membangkitkan semangat pelayanan. Upaya
yang dilakukan untuk itu, yakni memberikan pembekalan kepada Pengurus dan
Anggota Pemuda GKPS Kotabaru Jambi, Sabtu (1/3/2014), atau seminggu menjelang
pemilihan pengurus.
Pembekalan itu menampilkan
pembicara, Vikar Pendeta GKPS Resort Jambi, Vik. Pdt Parulihan Sipayung STh,
Pengantar Jemaat/Ketua Majelis Jemaat GKPS Kotabaru Jambi dan St Drs GM Saragih
MSi. Pembekalan yang dipandu Sekretaris
Jemaat GKPS Kotabaru Jambi, St Radesman Saragih itu dihadiri 22 orang anggota
PGKPS Kotabaru Jambi, Wakil Pengantar Jemaat GKPS Kotabaru Jambi, St Drs JT
Damanik dan Pembimbing PGKPS Kotabaru Jambi, Sy Thomas Iwan Dabungke SE.
Tanggung Jawab Pemuda
Pembekalan yang baru pertama kali
dilakukan selama lima tahun terakhir itu cukup mendapat respon positif dari
para anggota PGKPS Kotabaru Jambi. Mereka cukup serius menyimak pemaparan
mengenai pentingnya peranan pemuda dalam peningkatan pelayanan di tengah-tengah
Gereja yang disampaikan Vik. Pdt Parulihan Sipayung STh dan Pengantar Jemaat
GKPS Kotabaru Jambi, St Drs GM Saragih MSi.
St Drs GM Saragih MSi pada
kesempatan tersebut memaparkan tentang tugas dan tanggung jawab PGKPS
berdasarkan Peraturan Seksi Pemuda GKPS. Pemaparan tersebut membuka kembali
cakrawala berpikir PGKPS Kotabaru Jambi bahwa ternyata peran pemuda di tengah
pelayanan Gereja sangat besar. Sesuai visi dan misi GKPS saat ini, pemuda bukan
lagi hanya penggembira dalam pelayanan Gereja, tetapi sudah menjadi salah satu
tulang punggung pelayanan Gereja.
Menurut St Drs GM Saragih MSi, pemuda
GKPS di Jambi masih sering mengabaikan tugas mereka di tengah gereja karena
kurangnya pengetahuan dan pemahaman mereka mengenai Peraturan Pemuda GKPS.
Padahal bila dicermati, Peraturan Pemuda GKPS cukup jelas mengatur bagaimana
status dan apa tugas dan tanggung jawab pemuda GKPS di tengah gereja. Kondisi
itu menyebabkan pemuda kurang peduli terhadap kegiatan pelayanan di tengah
Gereja dan partisipasi pemuda dalam kegiatan pemuda sendiri selalu minim.
Selain itu, lanjut St Drs GM
Saragih MSi, hingga kini masih ada pemahaman di kalangan pemuda dan warga GKPS,
termasuk GKPS di Jambi, bahwa pemuda adalah Gereja masa depan seperti pemahaman
mengenai pemuda era 1970 – 1980-an. Padahal sekarang ini, di era globalisasi
ini, GKPS menganggap bahwa pemuda adalah Gereja masa kini. Karena itu peran
pemuda tidak bisa lagi diabaikan dalam peningkatan pelayanan Gereja.
“Untuk itu PGKPS Jambi perlu
berbenah meningkatkan pemahaman mengenai aturan-aturan kepemudaan di tengah
Gereja. Melalui pemahaman tersebut tentunya akan muncul kesadaran bagi pemuda
untuk semakin meningkatkan partisipasi dalam pelayanan di tengah Gereja,”katanya.
Tawar Hati
Sementara itu, Vik. Pdt Parulihan
Sipayung STh pada pembekalan tersebut memberikan pencerahan kepada para anggota
PGKPS Kotabaru Jambi secara gamblang atau jelas karena pemaparan yang
diberikannya disertai dengan penayangan slide atau clip video singkat tentang
pentingnya pengorbanan dan kesetiaan dalam hidup ini.
Menurut Vik. Pdt Parulihan
Sipayung STh kesetiaan pada Tuhan Allah dan jiwa pengorbanan di kalangan pemuda
Kristen penting agar pemuda tidak tawar hati menghadapi berbagai pergumulan
atau tantangan dalam pelayanan. Melalui kesetiaan dan jiwa pengorbanan, pemuda
Kristen akan mampu bersikap teguh mengemban tugas – tugas pelayanan mereka
apapun tantangan yang dihadapi.
“Saya kira kalau PGKPS Kotabaru
Jambi memiliki kesetiaan dan jiwa pengorbanan, tak ada lagi rasa enggan menjadi
Pengurus PGKPS Kotabaru Jambi. Kemudian, kesetiaan dan jiwa pengorbanan
tersebut akan mampu membangkitkan semangat pelayanan di tengah PGKPS Kotabaru,
sehingga para pemuda tidak akan cepat putus asa atau mandolei jika menghadapi
berbagai tantangan dalam pelayanan,”katanya.
Vik. Pdt Parulihan Sipayung STh mengatakan,
ketakutan pemuda menjadi pemimpin di tengah Gereja banyak dipengaruhi tingginya
tuntutan orangtua terhadap pemuda. Padahal pemuda sebenarnya membutuhan
dorongan dari orangtua dan majelis agar lebih bersemangat melaksanakan tugas
mereka di tengah-tengah Gereja.
Kebersamaan memiliki peran besar
membangun semangat pemuda Gereja dalam mendukung kegiatan persekutuan,
kesaksiandan pelayanan dalam Gereja. Melalui kebersamaan tersebut partisipasi
pemuda pun tetap tinggi di tengah Gereja. Hal itu ditunjukkan PGKPS Jambi pada
Perayaan Pesta Sukacita/Olob-olob 109 Tahun Injil di Simalungun tingkat GKPS
Resort Jambi di GKPS Kotabaru, Kota Jambi, Minggu (23/09/2012). (Foto:
Warna/Rds)
Perubahan Komunikasi
Mengenai penurunan partisipasi
pemuda dalam kegiatan Gereja dan seksi pemuda sendiri, Vik. Pdt Parulihan
Sipayung STh mengatakan, hal itu banyak dipengaruhi perubahan komunikasi dan relasi
di tengah pemuda, keluarga, gereja dan
masyarakat. Saat ini para pemuda sudah lebih banyak melakukan komunikasi dan
relasi menggunakan media komunikasi, khususnya telepon dan internet. Kondisi
demikian menyebabkan keinginan pemuda untuk berkumpul semakin berkurang. Hal
tersebut berpengaruh terhadap persekutuan di tengah pemuda gereja.
“Kondisi seperti ini perlu
mendapat perhatian di tengah Gereja agar kebersamaan pemuda tidak merosot.
Pertemuan-pertemuan pemuda perlu ditingkatkan agar pemuda semakin memiliki rasa
kebersamaan dan kesetiakawanan mengemban tugas dan tanggung jawab mereka
sebagai pengikut Kristus,”katanya.
Selain itu, lanjut Vik. Pdt
Parulihan Sipayung STh, para PGKPS Jambi juga perlu menyadari bahwa pelayanan
yang mereka lakukan bukan untuk kepentingan kelompok atau orang-orang tertentu.
Pemuda bekerja di tengah Gereja untuk melayani Tuhan Allah. Karena itu
pelayanan tersebut harus dikerjakan secara ikhlas. Tentunya setiap pengorbanan
pemuda dalam pelayanan akan mendapatkan upah dari Tuhan Allah.
“Pelayanan di tengah Gereja
memang sering kita laksanakan denganpenuh kesulitan. Namun pelayanan yang dilakukan
melalui masa-masa sulit tersebut niscaya membuahkan hasil di masa mendatang.
Kita harus menyadari bahwa setiap orang yang berhasil dalam hidupnya pasti
pernah mengalami masa-masa sulit,”katanya.
Pembimbing PGKPS Jambi, Sy Thomas
Iwan Dabungke SE pada kesempatan tersebut mengatakan, PGKPS Jambi perlu
mendapatkan bimbingan yang lebih intensif dari orangtua, fulltimer (pendeta)
dan majelis jemaat. Bimbingan tersebut sangat dibutuhkan agar PGKPS Jambi
semakin bersatu, bersemangat dan berjiwa militant atau setia dalam melaksanakan
tugas dan tanggung jawab mereka sebagai warga GKPS Jambi.
“Para anggota dan pengurus PGKPS
Jambi juga saya harapkan memperbaiki kebersamaan dan kekurangan dalam pelayanan
selama ini. Kegagalan-kegagalan pelaksanaan program kegiatan pemuda GKPS
tingkat jemaat, resort, distrik dan pusat di Jambi selama ini harus kita
lupakan agar kita bisa memperbaiki pelayanan di masa mendatang,”katanya.
Kurang Komunikasi
Senada dengan itu, para pengurus
PGKPS Jambi pada kesempatan itu juga menyadari betapa kurangnya komunikasi yang
baik dan keterbukaan di kalanganPGKPS Jambi sendiri selama ini. Kurangnya
komunikasi dan keterbukaan tersebut menyebabkan kekurangan-kekurangan pelayanan
di tengah pemuda tidak dapat diperbaiki.
Selain itu, anggota dan pengurus
PGKPS Jambi selama ini juga semakin sering hanya meluapkan curahan hati di
jejaring sosial atau internet (facebook) dan Short Message Sent (SMS) atau
pesan singkat telepon. Kondisi demikian berpotensi menimbulkan jurang-jurang
pemisah di tengah pemuda.
“Segenap anggota dan pengurus PGKPS
Jambi kita harapkan bisa saling curhat (curahan hati) atau berkomuniasi melalui
pertemuan pemuda langsung, bukan curhat di facebook atau di luarpersekutuan
kita. Kalau kita saling curhat dalam pertemuan pemuda, tentunya
pelayanan-pelayanan di tengah PGKPS Jambi di masa mendatang pasti bisa
ditingkatkan,”kata Ketua GKPS Kotabaru Jambi, Rony Saragih Sidauruk , SPd pada
kesempatan tersebut.
Pembekalan PGKPS Kotabaru Jambi
tersebut pun dirasakan cukup bermanfaat membangkitkan tekad meningkatkan
pelayanan di masa mendatang. Seminggu setelah pembekalan itu, yakni, Minggu
(9/3/2014), PGKPS Jambi akhirnya mengadakan pemilihan pengurus periode 2014 –
2017. Memang hanya sebanyak 15 orang dari lebih 50 orang anggota PGKPS Jambi
yang mengikuti pemilihan tersebut. Namun, jumlah yang sedikit tersebut sangat
membanggakan karena mereka mau menjadi Pengurus PGKPS Jambi di masa-masa sulit.
Pengurus PGKPS Jambi yang
terpilih, yaitu : Ronal Saut Maruli Tuah Purba (Ketua), Herna Mey Putri Br
Purba (Wakil Ketua), Ririn Septiani Br Simarmata (Sekretaris), Neni Itasari Br
Purba (Wakil Sekretaris), Marliani Br Saragih (Bendahara), Riahman Aries
Simarmata (Anggota) dan Donni Yengki Purba (Anggota). Selamat melayani kepada
Pengurus GKPS Kotabaru Jambi.(Warna/Rds)
0 Response to "Membenahi Pelayanan Pemuda GKPS di Jambi"
Posting Komentar