Natal Oikumene Jambi, Hilangkan Rasa Permusuhan



Ketua Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia Wilayah (PGIW) Jambi, Pdt Manuarang Hurabarat STh (nomor dua dari kiri), Ketua Dewan Paroki Gereja Katolik Santa Theresia Jambi, Pastor Antonius Yuswito SCJ (tengah), Ketua Umum Persekutuan Gereja Pentakosta Indonesia (PGPI) Jambi, Pdt R Gultom (nomor dua dari kanan) bersama para pendeta gereja – gereja di Jambi dan puluhan ribu umat Kristen se-Provinsi Jambi mengikuti ibadah perayaan Natal Oikumene Provinsi Jambi di Gedung Olah Raga (GOR) Kotabaru, Kota Jambi, Senin (28/12/2015) malam. (Foto:Warna/Rds)

(Warna/Jambi) Pengantar. Umat Kristen di Jambi dari tiga aras gereja, Katolik, Protestan dan Pentakosta kembali sukses merayakan Natal Oikumene  2015 di Kota Jambi, Senin (28/12/2015). Perayaan Natal Oikumene yang dihadiri puluhan ribu umat Kristen Jambi dari berbagai denominasi gereja tersebut berlangsung meriah dan aman. Berikut laporan Warna mengenai Perayaan Natal Oikumene Jambi 2015 tersebut. Redaksi.***

Perayaan Natal Oikumene di Jambi selama ini identik dengan kehadiran artis ngetop (terkenal) asal Ibukota yang beragama Kristen. Kehadiran artis Ibukota pada Natal Oikumene selalu mampu menyedot perhatian umat Kristen di Jambi, sehingga mereka berduyun – duyun menghadiri parayaan Natal Oikumene. 

Pada perayaan Natal Oikumene 28 Desember 2014 misalnya, artis Ibukota yang hadir menghibur umat Kristen di Jambi, yaitu Novita Dewi, jebolan X Factor. Artis Ibukota lainnya yang pernah memeriahkan Natal Oikumene di Jambi antara lain, Margareth, Putri Silitonga, Eddy Silitonga,  Victor Hutabarat, Trio Ambisi dan sebagainya.

Namun pada perayaan Natal Oikumene Senin, 28 Desember 2015 di Gedung Olah Raga (GOR) Kota Jambi, tak ada artis Ibukota yang hadir. Perayaan Natal tersebut hanya menampilkan artis lokal, yakni Embas Grup dan Hutagalung Kids. Namun perayaan Natal tersebut tetap dipadati umat Kristen. 

Hadirin memang sempat meneriakkan, “Judika, Judika, Judika….”. Mereka mengharapkan penapilan artis Ibokata papan atas jebolan Indonesia Idol, Judika pada perayaan Natal Oikumene tersebut. Tetapi pembawa acara menjawab singkat, “Judika tidak kita undang pada Natal ini. Namun demikian hal itu tidak mengurangi suka cita kita…”katanya. 

Kendati tanpa artis Ibukota dan hanya mengandalkan artis lokal, Jambi, perayaan Natal Oikumene Provinsi Jambi tetap meriah. Perayaan Natal tersebut dihadiri sedikitnya 10.000 umat Kristen Jambi. Membludaknya umat Kristen yang menghadiri Natal Oikumene membuat mereka terpaksa duduk berdesakan mengikuti rangkaian perayaan Natal. Bahkan ratusan hadirin terpaksa berdiri mengikuti perayaan Natal akibat kehabisan tempat duduk. 
Artis lokal Jambi, Embas Trio menjadi penghibur utama pada perayaan Natal Oikumene Provinsi Jambi di Gedung Olah Raga (GOR) Kotabaru, Kota Jambi, Senin (28/12/2015) malam. (Foto :Warna/Rds)

Tampil Memukau  

Rasa haus hiburan umat Kristen Jambi cukup terobati berkat penampilan memukau artis-artis lokal Jambi pada perayaan Natal Oikumene tersebut. Trio Embas yang tampil pertama mengisi hiburan Natal mendapat antusias hadirin.Trio Embas menyanyikan beberapa lagu rohani dan lagu Batak, di antaranya “Sai Anju Ma Au” yang pernah dipopulerkan Nainggolan Sister.

Suasana perayaan Natal Oikumene Jambi benar – benar meriah ketika artis lokal Jambi, Trio Hutagalung Kids tampil dipanggung. Trio Hutagalung Kids yang masih berusia kelas I – VI sekolah dasar (SD) menghentak suasana Natal melalui sajian lagu-lagu rohani dan lagu Batak. Di antaranya lagu Batak “Tangiang Ni Dainang” dan “Poda”. 

Ketika Trio Hutagalung Kids tampil membawakan beberapa lagu Batak, hadirin yang berada di luar gedung pun langsung berdesakan masuk ke depan panggung. Kemudian para pendeta, pejabat dan hadirin pun secara spontan naik ke panggung memberikan sumbangan (saweran) kepada ketiga personil Trio Hutagalung Kids.
Penampilan memukau penyanyi Kristen Jambi, Trio Hutagalung Kids mampu menyemarakkan perayaan Natal Oikumene Provinsi Jambi di Gedung Olah Raga (GOR) Kotabaru, Kota Jambi, Senin (28/12/2015) malam. (Foto:Warna/Rds)

Trio Hutagalung Kids yang pada perayaan Natal Oikumene Jambi 2014 masih sebagai bintang tamu, menjadi bintang utama pada perayaan Natal Oikumene Jambi 2015.

“Hebat ya. Masih kecil nyanyi sudah bagus. Suara dan aksi panggung mereka juga memukau. Anak siapa itu…,” kata beberapa orang hadirin.

Perayaan Natal Oikumene Jambi 2015 tersebut semakin meriah ketika Wali Kota Jambi, Syarif Fasha, Kapolresta Jambi, Kombes Pol Bernard Sibarani dan pejabat keamanan lainnya tampil ke pentas membawakan lagu “Anak Medan”. 

Paduan suara Gereja Nias, Orahua Niha Keriso Protestan (ONKP) pada perayaan Natal Oikumene Provinsi Jambi di Gedung Olah Raga (GOR) Kotabaru, Kota Jambi, Senin (28/12/2015) malam. (Foto:Warna/Rds)

Kemudian tampil juga Staf Ahli Gubernur Jambi, Asnawi bersama Kepala Kejaksaan Tinggi Jambi, Erbindo Saragih dan para rohaniawan membawakan lagu batak “Sai Anju Ma Au”. Ketika para pejabat dan rohaniawan bernyanyi di pentas, seluruh hadiri turut menyanyi, sehingga suasana Natal yang sangat meriah sangat terasa.

Pentas hiburan Natal Oikumene Jambi tersebut juga menampilkan paduan suara gereja ONKP, Huria Kristen Batak Protestan, Oikumene, tari Jawa dan tari Jambi.
Ketua Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia Wilayah (PGIW) Jambi, Pdt Manuarang Hurabarat STh menyampaikan pesan natal pada perayaan Natal Oikumene Provinsi Jambi di Gedung Olah Raga (GOR) Kotabaru, Kota Jambi, Senin (28/12/2015) malam. (Foto:Warna/Rds)

Ibadah Khidmat

Sementara itu ibadah perayaan Natal Oikumene umat Kristen se-Provinsi Jambi tersebut berlangsung khidmat. Mereka mengikuti seluruh rangkaian ibadah dengan tertib. Ibadah Natal juga diikuti Kapolresta Jambi, Kombes Pol Bernard Sibarani dan Kepala Kejaksaan Tinggi Jambi, Erbindo Saragih yang juga beragama Kristen. 

Pesan atau khotbah Natal yang disampaikan Ketua Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia Wilayah (PGIW) Jambi, Pendeta (Pdt) Manuarang Hutabarat STh juga mampu menyita perhatian hadirin. Pesan Natal yang cukup kritis dan agak keras membuat umat Kristen yang menghadiri perayaan Natal Oikoumene merasa terhenyak.

Pdt Manuarang Hutabarat STh yang juga Praeses HKBP Distrik XXV Jambi mengatakan, berkat kelahiran Tuhan Yesus Kristus, kerinduan orang percaya terhadapkedamaian dan kebersamaan terpenuhi, kecemasan terhilangkan, penderitaan dihentikan dan kejahatan ditiadakan. Didalam Yesus semua manusia, khususnya orang percaya dipersatukan menjadi hidup dengan damai sebagai keluarga Allah. 

“Sebagai keluarga Allah, maka perayaan Natal ini hendaknya membawa sesuatu yang baru dalam kehidupan umat Kristen. Sesuatu yang baru tersebut antara lain menghilangkan sikap dan jiwa bermusuhan dengan orang lain. Baik itu menghilangkan permusuhan di tengah keluarga, gereja maupun masyarakat,”katanya. 


 Tari Jawa yang turut memeriahkan pada perayaan Natal Oikumene Provinsi Jambi di Gedung Olah Raga (GOR) Kotabaru, Kota Jambi, Senin (28/12/2015) malam.(Foto :Warna/Rds)

Warisan Lingkungan

Di bagian lain pesan natalnya, Pdt Manuarang mengatakan, kehadiran Allah melalui kelahiran Yesus ke dunia bukan hanya untuk manusia, tapi juga untuk seluruh lingkungan semesta ciptaan-Nya. Karena itu umat Kristen atau Gereja harus senantiasa konsisten melakukan upaya – upaya pelestarian lingkungan.

Gereja – gereja di Indonesia, lanjut Manuarang  turut bertanggung jawab mewariskan kelestarian lingkungan kepada generasi penerus bangsa. Tanggung jawab gereja di bidang lingkunagn tersebut tidak bisa diabaikan karena kerusakan lingkungan telah mengancam kehidupan generasi muda manusia, termasuk Indonesia. Ancaman kerusakan lingkungan tersebut tercermin dari pemanasan global akibat kehancuran hutan di berbagai belahan dunia. 

Menurut Manuarang, sebagai keluarga Allah, Gereja atau umat Kristen, khususnya di Jambi diminta semakin peduli terhadap kelestarian lingkungan. Lingkungan yang merupakan titipan Tuhan harus senantiasa dikelola dan dipelihara secara lestari untuk kesejahteraan umat manusia. Kemudian kelestarian lingkungan juga harus bisa diwariskan kepada generasi penerus bangsa Indonesia, termauk generasi umat Kristen. 

“Lingkungan yang lestari dan nyaman harus bisa kita titipkan kepada generasi mendatang. Untuk itu gereja atau umat Kristen tidak boleh lalai dan mengabaikan upata – upaya pelestarian lingkungan di mana mereka berada,”katanya. 

Khusus untuk Jambi, kata Manuarang, Gereja – gereja dituntut mencegah meluasnya kerusakan hutan dengan cara membendung perluasan areal perkebunan kelapa sawit. Dikatakan demikian karena perkebunan kelapa sawit menjadi salah satu penyebab kerusakan lingkungan dan hutan. 

Penanaman pohon penghijauan yang dilakukan Ephorus Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), Pdt Dr W Simarmata di halaman Gereja HKBP Syaloom, Kota Jambi beberapa waktu lalu. 
(Foto : Warna/Rds) 
Manuarang berpendapat, pembangunan perkebunan kelapa sawit yang luas di Jambi menyebabkan kerusakan hutan yang sangat luas. Kemudian perkebunan kelapa sawit juga mempengaruhi peningkatan suhu udara. Hal itu terjadi karena kebun sawit banyak menghisap air. Satu pohon kelapa sawit bisa menghisap air 13 – 15 liter sehari.

“Karena itu saya meminta agar Gereja – gereja di Jambi jangan dijadikan sebagai motivator pembangunan perkebunan kelapa sawit.  Warga Kristen di jambi yang sudah memiliki kebun sawit jangan lagi memperluas kebun sawit mereka. Cukuplah kebun sawit yang sudah ada agar kerusakan lingkungan tidak bertambah parah,”katanya.
 Kepala Dinas Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Kesbanglinmas) Kota Jambi, Lipan Pasaribu (kiri) bersama Kapolresta Jambi, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Bernard Sibarani (tengah), Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jambi, Erbindo Saragih (kanan) mengikuti ibadah perayaan Natal Oikumene Provinsi Jambi di Gedung Olah Raga (GOR) Kotabaru, Kota Jambi, Senin (28/12/2015) malam. (Foto : Warna/Rds)

Jaminan Beribadah 

Sementara itu Wali Kota Jambi, Syarif Fasha pada perayaan Natal Oikumene Provinsi Jambi tersebut mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi menjamin umat Kristen untuk mendirikan rumah ibadah tanpa menghadapi konflik maupun hambatan warga sekitar. Salah satu upaya yang segera dilakukan Pemkot Jambi memberikan jaminan pendirian rumah ibadah tersebut, yaitu mengeluarkan peraturan mengenai tata cara pendirian rumah ibadah. 

“Kami tak ingin lagi ada konflik pendirian rumah ibdah di Kota Jambi. Karena itu kami akan segera mengeluarkan peraturan mengenai tata cara mendirikan rumah ibadah. Melalui peraturan tersebut tak ada lagi bangunan tanpa izin yang digunakan untuk tempat beribadah,”kata Syarif Fasha yang langsung disambut hadirin dengan tepuk tangan meriah. 
Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Persiapan Tanah Kanaan Kota Jambi termasuk gereja di Kota Jambi yang masih darurat dengan bangunan papan. Gereja yang telah berusia empat tahun pada tahun 2015 tersebut tidak bisa dibangun permanen karena belummendapatkan ijin dari Pemerintah Kota Jambi. Pesta Ulang Tahun GKPS Persiapan Tanah Kanaan Kota Jambi dilakukan di halaman gereja tersebut, Minggu (25/10/2015). (Foto : Warna/Rds)

Menurut Syarief Fasha, Pemkot Jambi beserta jajaran kepolisian dan TNI terus berusaha menjamin keamanan beribadah bagi umat Kristen di kota tersebut. Hal tersebut sudah dibuktikan dengan berlangsungnya perayaan Natal 2015 secara aman, tertib dan khidmat.

Salah satu yang dilakukan Pemkot Jambi dan jajaran keamanan mengamankan perayaan Natal, Kamis – Jumat (24 – 25/12/2015), yakni meningkatkan komunikasi dengan segenap elemen masyarakat dan umat beragama. Melalui komunikasi tersebut bisa diciptakan harmoniasi dan kerukunan umat beragama di Kota Jambi. 

“Kami juga berusaha menjamin terlaksananya ibadah perayaan malam pergantian tahun dan tahun baru di Kota Jambi. Dukungan segenap umat beragama di Kota Jambi juga kami butuhkan mendukung keamanan ibadah akhir tahun dan tahun baru. Dukungan tersebut terutama peningkatan harmonisasi dan kerukunan umat beragama, sehingga tidak sampai terjadi gangguan ibadah akhir tahun dan tahun baru nanti,”katanya. (Warna/Rds)

0 Response to "Natal Oikumene Jambi, Hilangkan Rasa Permusuhan "

Posting Komentar