[JAMBI] Hawa gerah sangat terasa ketika mengikuti ibadah perayaan Jubileum 110 Tahun Injil di Simalungun tingkat Distrik VI Riau, Rayon I Jambi di gedung Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Kotabaru Jambi, Minggu (1/9/2013) siang. Sepuluh kipas angin ditambah dua unit penyejuk ruangan (air conditioner/AC) ukuran jumbo yang dipasang di sisi kiri dan kanan bagian depan ruangan gereja tak mampu menghalau rasa gerah tersebut.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) GKPS, Pdt El Imanson Sumbayak MTh (kanan) disambut dengan kalungan bunga sesaat menjelang ibadah perayaan Jubileum 110 Tahun Injil di Tanah Simalungun tingkat Distrik VI Riau Rayon I Jambi di GKPS Kotabaru, Kota Jambi, Provinsi Jambi, Minggu (1/9/2013). (Foto : Sy Rosenman Saragih M)
Hawa gerah dan rasa pengap yang menggelayut selama mengikuti ibadah perayaan Jubileum di GKPS Kotabaru Jambi tersebut bukan hanya karena suhu udara Kota Jambi yang kala itu agak panas. Hawa gerah dan pengap itu terutama disebabkan jumlah warga jemaat yang mengikuti ibadah membludak. Gedung GKPS Kotabaru Jambi yang hanya mampu menampung 350 orang, saat itu dipenuhi sekitar 500 orang. Warga jemaat pun terpaksa duduk berdesak-desakan.

Namun demikian seluruh warga jemaat tetap antusias mengikuti ibadah Jubileum yang berlangsung hampir tiga jam dengan khidmat. Ibadah perayaan jubileum (pesta suka cita ulang tahun gerejawi) tersebut benar-benar menarik perhatian warga jemaat karena baru pertama kali dilaksanakan untuk wilayah GKPS Distrik VI Riau, Rayon I Jambi yang meliputi Provinsi Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung dan Bengkulu. Kemudian dalam ibadah terebut juga dilaksanakan perlombaan paduan suara dan vokal grup.

Lomba paduan suara itu diikuti jemaat GKPS Distrik VI Riau, Rayon I Jambi. Selain itu ibadah tersebut juga dipimpin Sekretaris Jenderal (Sekjen) GKPS, Pdt El Imanson Sumbayak MTh yang baru pertama kali hadir melayani warga jemaat di wilayah Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung dan Bengkulu.

Antusiasme warga jemaat se-GKPS Distrik VI Riau, Rayon I Jambi itu mengikuti perayaan Jubileum tersebut bukan hanya di dalam gedung gereja. Sekitar 500 orang warga jemaat yang terpaksa mengikuti ibadah di bawah tenda di halaman gereja saat itu juga sangat antusias mengikuti ibadah. Hawa panas yang menerpa selama ibadah di luar gedung seolah tidak mereka rasakan karena perhatian mereka terfokus mengikuti seluruh rangkaian ibadah.

 
Sekretaris Jenderal (Sekjen) GKPS, Pdt El Imanson Sumbayak MTh (kanan) didampingi Ketua Umum Panitia Perayaan Jubileum 110 Tahun Injil di Simalungun tingkat Distrik VI Riau, Rayon I Jambi, Letkol TNI (Inf) Robensius Saragih (kiri) pada perayaan Jubileum 110 Tahun Injil di Simalungun tingkat GKPS Distrik VI Riau, Rayon I Jambi di GKPS Kotabaru, Kota Jambi, Minggu (1/9). [SP/Radesman Saragih]
Kesan Mendalam

Tingginya kehadiran dan antusiasnya perhatian sekitar 1.000 orang warga jemaat GKPS se-GKPS Distrik VI Riau, Rayon I Jambi di GKPS Kotabaru Jambi cukup mengesankan. Betapa tidak, sekitar 350 orang warga jemaat GKPS dari luar Provinsi Jambi yang mengikuti perayaan Jubileum tersebut harus menempuh perjalanan cukup jauh ke Kota Jambi. Warga jemaat GKPS Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung misalnya harus menempuh perjalanan sekitar 24 jam melalui jalan laut dan darat untuk bisa mengikuti perayaan Jubileum di Kota Jambi.

“Jauh dan melelahkan. Kami menempuh perjalanan sekitar 24 jam baru sampai di sini (Kota Jambi). Rasa lelah dan biaya besar untuk datang ke GKPS Kotabaru Jambi ini rasanya terbayar lunas setelah menikmati seluruh rangkaian perayaan Jubileum yang sangat langka, memukau dan mampu memuaskan rasa kangen kampung halaman,”kata Runnaidi Manihuruk (46), warga jemaat GKPS Pangkalpinang kepada SP di sela-sela perayaan Jubileum di GKPS Kotabaru Jambi, Minggu (1/9/2013).

Rasa terkesan mengikuti perayaan Jubileum di GKPS Kotabaru Jambi tersebut juga dirasakan Sekjen GKPS, Pdt El Imanson Sumbayak. Dia terkesan bukan hanya karena jumlah peserta yang menghadiri Jubileum yang membludak dan penyelenggaraan yang sukses. Perayaan Jubileum tersebut mengesankan bagi Sekjen GKPS karena tingginya partisipasai warga GKPS dalam kegiatan gerejawi tersebut.

“Saya terkesan karena warga jemaat yang mengikuti seluruh kegiatan perayaan Jubileum di Jambi ini bukan hanya kalangan orang dewasa. Ternyata anak-anak sekolah minggu, pemuda, dewasa dan lanjut usia juga turut berpartisipasi dalam seluruh kegiatan perayaan Jubileum. Tingginya partisipasi mengikuti perayaan Jubileum tersebut menunjukkan besarnya harapan warga GKPS di perantauan untuk mendapatkan sentuhan-sentuhan pelayanan istimewa dari kalangan rohaniawan GKPS,”katanya.

Dalam percakapan khusus dengan SP seusai perayaan Jubileum di GKPS Kotabaru, Kota Jambi, Minggu (1/9), Pdt El Imanson Sumbayak mengatakan, warga GKPS perlu meningkatkan kebersamaan dalam mengembangkan Pekabaran Injil di luar wilayah Simalungun. GKPS jangan terfokus mengabarkan Injil hanya di lingkungan warga jemaat GKPS sendiri lagi, tetapi sudah perlu mengabarkan Injil ke luar GKPS.

Hal itu dapat dilakukan melalui kegiatan-kegiatan pelayanan sosial kepada warga masyarakat yang kurang mampu. Selain itu GKPS juga harus terus meningkatkan kepedulian dalam pencegahan dan penanggulangan masalah sosial seperti pengyalahgunaan narkotika dan obat-obat berbahaya, HIV/AIDS, kemiskinan, pengangguran dan kesenjangan sosial.
 
Para mahasiswa dan Pemuda Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) menjadi salah satu tulang punggung penggerak kegiatan GKPS di Palembang, Sumatera Selatan. Hal itu ditandai dengan partisipasi mereka dalam kegiatan-kegiatan di lingkungan GKPS. Kelompok vocal grup Pemuda GKPS Palembang meraih Juara I festival vokal grup perayaan Jubileum 110 Tahun Injil di Simalungun tingkat GKPS Distrik VI Riau, Rayon I Jambi di GKPS Kotabaru, Kota Jambi, Minggu (1/9). [SP/Radesman Saragih]
Satu lagi yang terpenting di perhatikan para rohaniawan GKPS di daerah perantauan, lanjut El Imanson, yakni peningkatkan pelayanan yang menyentuh langsung pada generasi muda. Saat ini banyak generasi muda GKPS yang merantau. Mereka ini tidak boleh dibiarkan berjuang sendiri di perantauan. GKPS perlu memperhatikan mereka. Baik dalam pembinaan rohani, intelektual, ekonomi dan budaya. Dengan dimikian mereka akan tetap setia menjalankan misi pekabaran Injil.
 “Perhatian GKPS pada genersi muda ini tidak bisa diabaikan. GKPS perlu lebih serius membina generasi muda agar mereka tetap memiliki kesetiaan menjalankan misi pekabaran Injil. Pembinaan generasi muda di lingkungan gereja penting karena merekalah masa depan Gereja,”ujarnya.

Kesulitan membangun rumah ibadah di daerah perantauan misalnya, kata El Imanson jangan membuat warga jemaat sampai berputus asa. Persoalan tersebut harus dihadapi dengan meningkatkan kebersamaan di tengah jemaat untuk menghimpun dana. Selain itu GKPS di daerah perantauan juga perlu lebih arif dan bijaksana melakukan pembangunan rumah ibadah dengan meningkatkan pendekatan sosial dan budaya terhadap masyarakat sekitar.

“Kita harus senantiasa menghargai kehidupan sosial budaya masyarakat lokal dalam membangun rumah ibadah dan pekabaran Injil. Bangunan gereja tidak perlu kita buat mewah-mewah. Kemudian seni budaya masyarakat lokal juga perlu kita adopsi dalam pekabaran Injil. Misalnya menggubah lagu-lagu daerah lokal menjadi nyanyian jemaat. Dengan demikian kita telah berpartisipasi melestarikan seni budaya daerah di luar Simalungun,”katanya.

Sekjen GKPS menambahkan, gereja-gereja di daerah Simalungun, Sumatera Utara juga bisa berkembang dan diterima warga masyarakat Simalungun ratusan tahun silam karena para misionaris asal Jerman menghargai kearifan lokal daerah Simalungun. Selain itu para misionaris Jerman juga diterima warga Simalungun yang dulunya menganut animisme karena adanya perhatian terhadap penanggulangan masalah kemiskinan, keobodohan dan kesehatan. Injil Kristus sendiri pertama kali disebarkan misionaris Jerman, Pdt August Thais di daerah Simalungun, 2 September 1903. Usia PI di Simalungun tersebut genap 110 tahun, 2 September 2013.

Kurang Rohaniawan

Hal senada juga diakui Praeses GKPS Distrik VI wilayah Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung dan Bengkulu, Pdt Jameldin Sipayung MA. Menurut Jameldin, salah satu tantangan GKPS di wilayah pelayanan GKPS Distrik VI, yakni meningkatnya jumlah generasi muda GKPS dan Simalungun yang merantau ke Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung dan Bengkulu.

Keenam provinsi di Sumatera itu kini menjadi salah satu tujuan utama generasi muda GKPS dan Simalungun untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Saat ini banyak Pemuda GKPS yang kuliah di perguruan tinggi negeri dan swasta di enam provinsi itu. Mereka perlu mendapat pelayanan yang baik dari para pelayan dan rohaniawan GKPS agar para pemuda GKPS tersebut bisa menjadi tulang punggung pengembangan GKPS di perantauan.

Selain itu, lanjut Jameldin Sipayung, warga GKPS juga kini banyak yang eksodus ke sentra-sentra perkebunan di daerah Riau dan Jambi. Mereka ini juga masih kekurangan sentuhan pelayan dari pelayan dan rohaniawan GKPS karena terbatasnya jumlah pelayan dan rohaniawan GKPS di dua provinsi tersebut.

Jumlah warga GKPS Distrik VI (Provinsi Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung dan Bengkulu kini mencapai 12.326 jiwa (2.907 kepala keluarga). Mereka bernaung dalam 52 jemaat GKPS. Warga jemaat GKPS di Distrik VI hanya dilayani oleh 13 orang pendeta, dua orang penginjil dan beberapa orang vikarist pendeta. Sedangkan GKPS Resort Jambi yang meliputi GKPS Kotabaru Jambi dan GKPS Persiapan Tanah Kanaan Kota Jambi memiliki anggota 1.001 jiwa (215 KK). Mereka hanya dilayani seorang pendeta.

“Sampai saat ini masih banyak warga GKPS yang eksodus dari Simalungun ke daerah-daerah pengembangan baru di GKPS Distrik VI bergereja di luar GKPS. Masalahnya gereja GKPS tidak ada di sekitar mereka seperti di Kabupaten Muarabungo, Tanjungjabung Barat dan Sarolangun, Provinsi Jambi serta di wilayah Indragiri Hulu, Riau. Sebagian warga GKPS tersebut membentuk persekutuan tanpa rumah ibadah dan tanpa didampingi rohaniawan, khususnya pendeta,”katanya.

Untuk meningkatkan jangkauan pelayanan kepada warga GKPS di daerah pengembangan ekonomi baru tersebut, lanjut Jameldin, GKPS kini menambah tenaga rohaniawan. Untuk wilayah Kabupaten Muarabungo telah ditambah dua orang pendeta. Sedangkan untuk wilayah Bengkulu telah ditempatkan seorang pendeta. Penempatan pendeta tersebut mulai tampak membawa hasil dalam peningkatan pelayanan di daerah-daerah pelayanan baru GKPS wilayah Distrik VI.

“Hal tersebut nampak dalam perayaan Jubileum 110 Tahun Injil di Tanah Simalungun Distrik VI, Rayon I Jambi di GKPS Jambi ini. Sekitar 350 orang warga GKPS dari pelosok-pelosok Provinsi Jambi, Bangka Belitung, Sumatera Selatan dan Bengkulu hadir pada perayaan Jubileum 110 di Kota Jambi ini. Kehadiran mereka ini menunjukkan bahwa warga jemaat GKPS di perantauan semakin butuh sentuhan pelayanan dari para rohaniawan GKPS,”katanya. [SP/Radesman Saragih]