Gambar
Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus (berdiri, nomor dua dari kanan) menjamu sarapan pagi Ketua UmumPersekutuan Gereja-gereja di Indonesia(PGI), Pdt Andreas A Yewangoe (nomor dua dari kiri, duduk) dengan para peserta Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PGI di rumah dinasnya, Kota Jambi, Rabu (5/6/2013). [SP/Radesman Saragih]

[JAMBI] Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) perlu meningkatkan kegiatan-kegiatan nyata dalam menanggulangi berbagai masalah pembangunan di tengah masyarakat. Aksi nyata itu penting agar kehadiran PGI bisa semakin dirasakan masyarakat, khususnya masyarakat di daerah. Selain itu kegiatan-kegiatan PGI juga harus senantiasa bersinergi, terkoordinasi, terintegrasi dan sinkron dengan kegiatan-kegiatan pembangunan yang dilaksanakan pemerintah.


Hal terssebut dikatakan Wakil Gubernur Jambi, Fachrori Umar pada pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PGI di Ratu Convention Center (RCC), Kota Jambi, Selasa (4/6/2013) malam. Rakernas yang dihadiri sekitar 100 orang pengurus PGI Pusat dan PGI Wilayah se-Indonesia tersebut turut dihadiri Ketua Umum PGI, Pdt Andreas A Yewangoe. Rakernas tersebut berlangsung hingga Jumat (7/6/2013).

Fachrosi Umar mengatakan cukup mengapresiasi tema program yang diusung PGI dalam rakernas tersebut, yakni Gereja-gereja Berkomitmen Mengatasi Masalah Agraria dan Sumber Daya Alam. Karena itu permasalahan gereja, agraria dan sumber daya alam (SDA) jangan lagi dilihat dari satu sisi saja, tetapi harus dilihat sebagai akumulasi yang komprehensif.

“Saya mengajak Gereja-gereja di Indonesia, termasukdi Jambi berbagi tugas dan berbagi beban dalam menanggulangi masalah gereja, lingkungan, agraria, dan sumber daya alam. Semua harus kita kerjakan secara bersama-sama untuk membebaskan rakyat kita dari kesulitan hidup,”ujarnya.

Fachrori Umar yakin gereja-gereja di Tanah Air telah serius dalam menanggapi isu strategis mengenai ksisis sumber daya alam dan masalah agrarian yang merupakan persoalan ciptaan Tuhan. Untuk itu gereja-gereja perlu memahami gerakan oikumene bukan sekedar kesatuan gereja, akan tetapi merupakan gerakan terus-menerus, yang mengusahakan agar bumi ini sebagai oikos yang layak untuk didiami.

Untuk mencapai cita-cita tersebut, lanjut Fachrori, Rakernas PGI di Jambi harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk merancang atau merencanakan dan menentukan program gereja di bidang penanggulangan masalah lingkungan, agraria dan krisis sumber daya alam. Program pembangunan tersebut harus bisa dirancang dan dilaksanakan gereja, baik serara sendiri-sendiri maupun kerja sama antaragereja serta kerja sama antaragama.

“Saya juga mengimbau supaya para pimpinan gereja terus meningkatkan kerjasama dan membina silaturrahmi, baik antar gereja maupun antar pengurus rumah ibadah agama lainnya.  Hal ini penting demi menciptakan dan mempertahankan kerukunan antarumat beragama di Tanah Air. Hanya dalam kondisi rukun itu lah kita bisa membangun untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat,”katanya.

Sementara itu, Ketua Umum PGI Pusat, Pdt Andreas A. Yewangoe pada kesempatan tersebut mengatakan, gereja juga ikut bertanggung jawab dalam pengelolaan SDA. Rasa tanggung jawab tersebut muncul berkat adanya kesadaran gereja bahwa kondisi SDA di dunia, termasuk di Indonesia cenderung kian kritis akibat eksploitasi yang berlebihan atau tidak berorientasi lingkungan.

Salah satu permasalahan global yang sangat serius dihadapi masyarakat dunia saat ini dan di masa depan, lanjut Yewangoe adalah perubahan iklim karena kerusakan hutan. Karena itu gereja perlu meningkatkan peran mengatasi permasalahan lingkungan hidup tersebut.
Gambar
Suasana Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) di Ratu Convention Center, Kota Jambi, Kamis (6/6/2013). Rakernas tersebut berlangsung sejak Selasa (4/6) malam hingga Jumat (7/6/2013). [SP/Radesman Saragih]

“Tuhan menganugerahkan alam semesta kepada manusia sembari mengatakan bahwa alam semesta harus dikelola dengan baik.   Karena itu lingkungan harus kita lestarikan. Salah satu usaha yang dapat dilakukan Gereja mengatasi kerusakan lingkungan tersebut, yaitu menanam pohon dan tidak membuang sampah secara sembarangan,”katanya.

Sementara itu itu, Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus memberikan kejutan kepada Ketua Umum PGI serta para peserta Rakernas PGI di Jambi dengan memberikan jamuan sarapan pagi di rumah dinasnya, Rabu (5/6/2013). Gubernur Jambi memberikan jamuan khusus tersebut karena Dia berhalangan hadir pada pembukaan Rakernas PGI di Jambi, Selasa (4/6/2013) malam. Pada waktu yang bersamaan, Gubernur Jambi menghadiri pembukaan Temu Karya Taman Budaya se-Indonesia di Taman Budaya Jambi. [SP/141]