Tidak Boleh Ada Kekerasan di Tengah Umat Beragama


[JAMBI] Semua agama di dunia senantiasa menampilkan dan mengajarkan kelemah-lembutan kepada setiap insan ciptaan Tuhan Allah. Kelemah-lembutan itu merupakan karakter atau sifat-sifat yang ditonjolkan setiap nabi yang dupuja/puji umat beragama sesuai kepercayaan  masing-masing. Karena itu tindakan-tindakan kekerasan tidak boleh terjadi di tengah kehidupan beragama, terutama di Indonesia. Supaya tindak kekerasan bisa terhindarkan dari kehidupan umat beragama, sehingga kerukunan antarumat beragama dapat terwujud, maka perlu penghayatan agama yang baik bagi semua umat baragam sesuai ajaran agama masing-masing.  

 “Salah satu cara merukunkan agama adalah dengan mendalami agama masing-masing secara mendalam.  Semakin tinggi mempelajari agama masing-masing, maka  akan berjumpa  banyak persamaan dengan agama lain. Semakin dalam kita mempelajari agama masing-masing, maka semakin dalam pula kita tidak akan memerangi agama lain,” kata Wakil Menteri Agama Republik Indonesia (RI), KH Nasaruddin Umar pada Dialog Tokoh Lintas Agama se-Provinsi  Jambi di auditorium rumah dinas Gubernur Jambi, baru-baru ini.



Menteri Agama Suryadharma Ali (empat dari kiri) bersama Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar (tiga dari kiri) dan Gubernur Jambi Hasan Basri Agus (dua dari kanan) melaksanakan Gerak Jalan Kerukunan bersama puluhan ribu masyarakat lintas agama Provinsi Jambi, Sabtu (01/02). [Foto: Humas Prov Jambi]

Menurut KH Nasaruddin Umar, pendirian rumah ibadah serta penggunaan simbol-simbol agama menjadi sekian permasalahan yang ada dalam konteks kehidupan umat beragama bangsa saat ini. Pendirian rumah ibadah tersebut pun sering kali membuat terjadinya kerenggangan hubungan antartokoh dan umat beragama. Padahal semakin terjadi berjarak antara tokoh agama dengan umatnya, hal itu menunjukkan kegagalan tokoh agama mengajarkan ajaran agama dengan baik.

“Untuk mencegah hal tersebut, maka tokoh-tokoh lintas agama perlu secara intensif menjalin dialog untuk mencapai titik temu dalam peningkatan kerukunan umat beragama. Melalui dialog bersama tokoh lintas agama ini dapat mendinginkan suasana bathin,”katanya.

Sementara itu, Wakil Gubernur (Wagub) Jamb,i H Fachrori Umar dalam sambutannya menyampaikan bahwa kerusuhan-kerusuhan yang terjadi di Indonesia disebabkan kurangnya pemahaman dan pendalaman terhadap agama masing-masing. Oleh karena itu peran agama sangatlah penting untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Menurut H Fachrori Umar, pelaksanaan agama yang baik di tengah umatnya tergantung dari para sikap dan perilaku pemimpinnya dalam mengajarkan dan menjalankan agama itu sendiri.  Untuk itu, para pemimpin agama diharapkan memiliki kriteria-kriteria perilaku yang baik seperti kemampuan membawa perubahan sosial kea rah yang lebih baik, bersungguh-sungguh, taat, jujur dan melaksanakan amanah dengan baik serta dapat mempersatukan umat.

“Supaya semua cita-cita tersebut bisa kita wujudkan, maka dialog tokoh lintas agama ini perlu dilaksanakan secara berkesinambungan. Dialog ini bisa menjadi perekat silaturrahmi dalam menjalin kerukunan umat beragama khususnya di Provinsi Jambi,”katanya. (Warna/Rds)

0 Response to "Tidak Boleh Ada Kekerasan di Tengah Umat Beragama "

Posting Komentar